Mapag Subuh dan Syahriyahan Jadi Program Andalan MUI Parung

Mapag Subuh dan Syahriyahan Jadi Program Andalan MUI Parung MUI Kecamatan Parung Sukses Menggelar Mapag Fajar Subuh Berjamaah, Ngariung bersama ulama–umaro–masyarakat, dan Pengajian Bulanan (Syahriyahan) ke-78. (Tim MUI Online)

MUI-BOGOR.ORG – MUI Kecamatan Parung kembali menggelar kegiatan Mapag Fajar Subuh Berjama’ah, Ngariung bersama ulama–umaro–masyarakat, dan Pengajian Bulanan (Syahriyahan) ke-78 yang dirangkaikan dengan santunan anak yatim. Acara berlangsung di Masjid Al-Kautsar, Desa Jabon Mekar, Ahad (16/11/2025).

Dalam keterangannya kepada mui-bogor.org, Sekretaris MUI Kecamatan Parung, Ustadz Dede Sulaeman, S.Pd.I., menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan tersebut merupakan program unggulan yang secara konsisten dilaksanakan untuk memperkuat silaturahmi dan ketertiban sosial di wilayah Parung.

“Syahriyahan dan Mapag Subuh ini bukan sekadar pengajian, tetapi media konsolidasi dan penguatan ukhuwah. Kekuatan Parung terletak pada sinergi antara ulama, pemerintah, dan masyarakat,” ujarnya.

Ustadz Dede menambahkan, bahwa tradisi pelaksanaan kegiatan selepas salat Subuh berjemaah sudah berlangsung lama dan terus dijaga. “Kami ingin masyarakat memulai hari dengan keberkahan, dan itu dimulai dari kebersamaan di waktu fajar,” tambahnya.

Tausiyah pada kegiatan tersebut disampaikan oleh Dr. KH. Yahya Iskandar Munji yang menyampaikan tema tentang kebangkitan manusia setelah kematian. “Mukjizat Nabi Ibrahim A.S., mengajarkan bahwa kuasa Allah itu mutlak. Keimanan sejati menuntut keyakinan pada hal-hal yang berada di luar jangkauan logika manusia,” tuturnya.

KH. Yahya menegaskan bahwa pemahaman tentang hari kebangkitan menjadi fondasi moral bagi umat. “Jika seseorang yakin akan hari akhir, maka perilaku sehari-harinya akan lebih terjaga,” lanjutnya.

Santunan untuk Anak Yatim. (Tim MUI Online)

Sementara itu, Camat Parung, Adi Nugraha, menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme masyarakat serta prestasi keagamaan yang diraih. “Alhamdulillah, Parung berhasil meraih posisi keempat pada MTQ tingkat Kabupaten Bogo tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan keagamaan kita terus meningkat,” ujar Camat Adi.

Ia juga mendukung usulan agar peringatan Hari Santri Nasional digelar secara bergilir di berbagai pesantren di Parung. “Dengan pola bergilir, pembinaan akan lebih merata dan kebersamaan makin kuat,” katanya.

Di saat yang sama, Kapolsek Parung, Kompol Maman Firmansyah, S.H., menegaskan pentingnya kolaborasi masyarakat dan aparat dalam menjaga keamanan wilayah. “Kita harus bersama-sama mengantisipasi tawuran, perjudian, serta peredaran miras dan narkoba. Tidak bisa hanya aparat bekerja sendiri,” ungkapnya.

Ia mengajak warga kembali mengaktifkan ronda malam. “Ronda tingkat RT/RW terbukti efektif. Kami juga menghadirkan Bhabinkamtibmas perempuan sebagai inovasi pengawasan yang lebih inklusif,” terangnya.

Di sela kegiatan, MUI Parung juga menyalurkan santunan rutin kepada 20 anak yatim di sekitar lokasi acara sebagai bentuk kepedulian sosial. “Kegiatan keagamaan harus berjalan selaras dengan perhatian terhadap masyarakat yang membutuhkan,” pungkas Ustadz Dede.

Editor: Faisal Wibowo
Kontributor: Dede Sulaeman, Firmansyah