Musda XI MUI Jabar Resmi Dibuka, Tegaskan Peran Ulama dalam Mewujudkan Jabar Istimewa

Musda XI MUI Jabar Resmi Dibuka, Tegaskan Peran Ulama dalam Mewujudkan Jabar Istimewa Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XI MUI Provinsi Jawa Barat. (Foto: Faisal-MUI Online)

MUI-BOGOR.ORG – Sumedang – Musyawarah Daerah (Musda) XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat resmi digelar di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (17/12/2025). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Asep Sukmana, M.Si.

Mewakili Gubernur Jawa Barat, Drs. H. Asep Sukmana, M.Si menyampaikan apresiasi kepada pengurus MUI Provinsi Jawa Barat masa khidmat 2020–2025 atas dedikasi dan kontribusinya sebagai mitra strategis pemerintah daerah.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Asep Sukmana, M.Si., mewakili Gubernur Jawa Barat membuka secara resmi Musda XI MUI Jawa Barat. (Foto: Faisal-MUI Online)

Ia menegaskan bahwa Musda tidak hanya menjadi ajang evaluasi organisasi, tetapi juga momentum penting untuk merumuskan kebijakan, rekomendasi, serta memilih kepengurusan MUI Jawa Barat periode 2025–2030. Menurutnya, peran ulama sangat sentral dalam menjaga harmoni sosial, memperkuat moderasi beragama, serta mengawal pembangunan agar sejalan dengan nilai-nilai Islam, Pancasila, dan UUD 1945.

“Pembangunan tidak hanya soal fisik dan ekonomi, tetapi juga harus ditopang oleh kekuatan spiritual, etika, dan akhlak masyarakat. Di sinilah peran MUI menjadi sangat strategis,” ujar Asep Rukmana yang dilanjutkan dengan membuka secara resmi Musda XI MUI Jawa Barat.

Di saat yang sama, Ketua MUI Pusat, Dr. KH. Marsyudi Syuhud, MM, dalam sambutannya menekankan pentingnya sikap hidup berjamaah dan menahan ego dalam berorganisasi. Ia menyebut Musda sebagai forum musyawarah yang harus dijalankan dengan prinsip syura, keterwakilan, dan ishlah.

Ketua MUI Pusat, Dr. KH. Marsyudi Syuhud, MM., saat memberikan sambutan. (Foto: Faisal-MUI Online)

“Keputusan yang baik harus ditempuh dengan cara yang baik. Jika ada perbedaan, jalan keluarnya adalah ishlah, memperbaiki dan menyatukan,” ujarnya.

KH. Marsyudi Syuhud juga menyampaikan optimismenya bahwa MUI Jawa Barat mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang istimewa melalui proses musyawarah yang matang dan berlandaskan nilai-nilai keislaman.

Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Barat, Prof. Dr. KH. Rachmat Syafe’i, Lc., MA., saat menyampaikan sambutan. (Foto: Faisal-MUI Online)

Sementara itu, Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Barat, Prof. Dr. KH. Rachmat Syafe’i, Lc., MA., menegaskan bahwa seluruh program dan gerak langkah MUI harus berpijak pada tiga orientasi utama, yaitu khidmatul ummah (pelayanan kepada umat), ishlahul ummah (perbaikan umat), dan hifzhul ummah (perlindungan umat).

“MUI berperan melindungi umat dalam aspek akidah, sosial, dan ekonomi. Perbedaan pendapat yang bersifat ikhtilaf harus disikapi dengan toleransi, sementara penyimpangan atau inhiraf harus diluruskan dengan tegas,” tegasnya.

Delegasi MUI Kabupaten Bogor pada Musda XI MUI Provinsi Jawa Barat, yaitu: Dr. KH. Agus Mulyana, MA., H. Irvan Awaludin, M.Si., dan Dr. Abdul Wafi Muhaimin, M.IRKH. (Foto: Faisal-MUI Online)

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Musda XI MUI Jawa Barat, Prof. Dr. KH. Badruzzaman M. Yunus, Lc., MA, dalam laporannya menjelaskan bahwa Musda merupakan forum strategis untuk merumuskan arah kebijakan organisasi ke depan. Pihaknya juga mengapresiasi dukungan MUI Pusat serta kehadiran seluruh pengurus MUI kabupaten/kota sehingga Musda XI MUI Jawa Barat dapat terselenggara dengan baik dan lancar.

Musda XI MUI Jawa Barat mengusung tema “Optimalisasi Peran Ulama Menuju Jawa Barat Istimewa” dan diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri atas Pengurus Harian MUI Provinsi Jawa Barat, Utusan Ormas Islam, Pondok Pesantren, Perguruan Tinggi, hingga Pengurus MUI dari 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat.

Editor: Faisal Wibowo