Prof. KH. Mukri Aji Pimpin Rakor Akhir Tahun, Tegaskan Peran Ulama dan Agenda Strategis ke Depan

Prof. KH. Mukri Aji Pimpin Rakor Akhir Tahun, Tegaskan Peran Ulama dan Agenda Strategis ke Depan Rapat Koordinasi (Rakor) MUI Kabupaten Bogor. (Foto:Istimewa)

MUI-BOGOR.ORG – MUI Kabupaten Bogor menegaskan kembali posisi strategis ulama sebagai pilar penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membahas agenda strategis ke depan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di Aula Kantor MUI Kabupaten Bogor, Cibinong, Sabtu 20 Desember 2025.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Prof. Dr. KH. Ahmad Mukri Aji, M.A., M.H., menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas komitmen para pengurus dalam mengutamakan kualitas khidmat organisasi.

“Salah satu alasan MUI Kabupaten Bogor bisa bertahan dan menjadi percontohan karena para ulama dan kader PKU mengedepankan kualitas. Saya sangat bersyukur dan bangga, ini harus terus kita pertahankan,” kata Kiai Mukri.

Rakor Pengurus Harian dan 40 Ketua MUI Kecamatan se Kabupaten Bogor. (Foto: Istimea)

Selanjutnya, Sekretaris Umum, H. Irfan Awaludin, M.Si., memandu jalannya rapat sekaligus menyampaikan pengantar arah kebijakan organisasi.

Menurut Gus Irfan, peran ulama sebagai penjaga NKRI bukan sekadar narasi simbolik, melainkan fakta sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara historis, perjuangan tersebut telah dimulai sejak abad ke-16 hingga ke-18 melalui dakwah dan kiprah Wali Songo di Nusantara, berlanjut pada abad ke-19 melalui tokoh-tokoh ulama pejuang seperti Pangeran Diponegoro, hingga terus berlanjut pada abad ke-20 dan abad ke-21.

“Perjuangan ulama dalam menjaga NKRI tidak pernah terputus. Kecintaan ulama kepada negara bukan nasionalisme sekuler, melainkan nasionalisme yang lahir dari keislaman dan keimanan,” ujarnya.

Rapat Koordinasi (Rakor) Kabupaten Bogor. (Foto: Istimewa)

Gus Irfan menambahkan, tantangan ulama di abad ke-21 semakin kompleks. Ulama tidak lagi hanya berhadapan dengan musuh yang tampak secara fisik, melainkan dengan sistem global seperti neoliberalisme dan kapitalisme global, serta berbagai dinamika sosial berupa radikalisme, provokasi ideologi, dan gesekan antar kelompok masyarakat.

“Di abad ke-21 ini, tantangan ulama bukan lagi melawan orang-orang yang kelihatan, tetapi melawan sistem. Hal ini juga menjadi salah satu poin penting yang kami dapatkan dalam Munas MUI,” jelasnya.

Dalam Rakor tersebut, Gus Irfan memaparkan agenda strategis MUI Kabupaten Bogor antara lain:

  1. Pengukuhan Pengurus MUI Kabupaten Bogor;
  2. Ijtima Ulama, Wisuda PKU Angkatan XIX, serta Pelantikan MUI Kecamatan, Badan Otonom MUI Kecamatan dan Desa yang akan digelar pada 24 Desember 2025;
  3. Rapat Kerja MUI Kabupaten Bogor Tahun 2026;
  4. Kegiatan Capacity Building bagi Pengurus MUI Kabupaten dan Kecamatan Tahun 2026.

Sementara itu, agenda MUI Kabupaten dan Kecamatan untuk tahun 2026 meliputi:

  1. Pendataan, penulisan sejarah, serta perawatan peninggalan tokoh-tokoh ulama atau wali di tingkat kecamatan;
  2. Pelaksanaan Musyawarah MUI Desa dan Kelurahan (SK MUI Desa diterbitkan oleh MUI Kabupaten);
  3. Pelaksanaan Syahriyahan, Majelis Tashwirul Masail, serta Pelantikan MUI Kecamatan dalam satu rangkaian kegiatan;
  4. Persiapan dan pengiriman peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan XX;
  5. Penguatan sinergi dengan aparatur pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa
Editor: Faisal Wibowo 
Kontributor: Muhammad Firmansyah