Bijak Mengelola THR: Hindari Pemborosan, Raih Keberkahan

Bijak Mengelola THR: Hindari Pemborosan, Raih Keberkahan Dr. Syarifah Gustiawati, M.E.I.

MUI-BOGOR.ORG – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, tunjangan hari raya (THR) menjadi momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di Indonesia. Namun, fenomena cepat habisnya THR setelah Lebaran sering menjadi permasalahan yang dihadapi banyak orang.

Dalam tausiyah bertajuk “Mengendalikan Diri dari Hawa Nafsu Membelanjakan Harta (THR)”, yang disiarkan melalui Youtube MUI Kabupaten Bogor, Sekretaris Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI Kabupaten Bogor, Dr. Syarifah Gustiawati, M.E.I., menyampaikan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak agar THR membawa manfaat jangka panjang dan keberkahan bagi penerimanya.

Menurut Dr. Syarifah, THR yang seharusnya menjadi rezeki tambahan justru kerap menjadi sumber masalah keuangan bagi sebagian orang. Banyak yang merasa uang THR habis begitu saja tanpa sisa setelah Lebaran, sehingga mengalami kesulitan keuangan di bulan-bulan berikutnya. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan belanja konsumtif yang tidak terkontrol serta kurangnya kesadaran dalam perencanaan keuangan.

“Islam mengajarkan keseimbangan dalam membelanjakan harta. Kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan agar THR tidak terbuang sia-sia,” ujar Dr. Syarifah.

Dalam tausiyahnya, Dr. Syarifah mengutip hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang menyebutkan bahwa Allah SWT tidak menyukai tiga hal, yaitu: berbicara tanpa manfaat, menyia-nyiakan harta, dan terlalu banyak meminta.

Selain itu, dalam Al Qur’an Surat Al-Furqan ayat 76 juga menegaskan bahwa orang yang membelanjakan harta dengan bijaksana adalah mereka yang tidak berlebihan dan tidak kikir. Dengan demikian, pengelolaan keuangan yang baik bukan hanya bermanfaat secara finansial, tetapi juga merupakan bagian dari ketaatan kepada ajaran agama.

Agar THR tidak habis sia-sia dan dapat memberikan manfaat jangka panjang, Dr. Syarifah membagikan strategi pengelolaan THR yang bisa diterapkan:

  1. Niatkan untuk kebaikan – Sebelum menerima THR, tanamkan niat untuk menggunakannya dengan bijak dan sesuai kebutuhan.
  2. Alokasikan dana secara proporsional – Pembagian THR yang disarankan adalah:
    • 50% untuk kebutuhan utama, seperti membayar zakat, infak, dan hutang.
    • 30% untuk tabungan dan investasi, misalnya untuk pendidikan anak atau dana darurat.
    • 20% untuk hiburan dan kebutuhan konsumtif, seperti baju Lebaran dan makanan khas Lebaran.
  3. Hindari gaya hidup konsumtif – Tidak mudah tergoda diskon dan promosi barang yang tidak diperlukan menjelang Lebaran.
  4. Fokus pada keberkahan, bukan kemewahan – Lebaran bukan tentang kemewahan, tetapi tentang kebersamaan dan keberkahan dalam keluarga.
  5. Merencanakan masa depan keuangan – Tidak hanya THR, tetapi juga penghasilan bulanan harus dikelola dengan baik agar keuangan tetap sehat sepanjang tahun.

Dengan pengelolaan keuangan yang baik, umat Muslim dapat menjalani Lebaran dengan lebih tenang dan penuh keberkahan tanpa khawatir mengalami kesulitan finansial setelahnya. Islam mengajarkan keseimbangan dalam mengelola harta—tidak boros dan tidak kikir, tetapi berada di jalan tengah yang bijaksana.

“Semoga kita semua bisa memanfaatkan THR dengan sebaik-baiknya, bukan hanya untuk kesenangan sesaat, tetapi juga untuk keberkahan dalam jangka panjang. Dengan demikian, kita bisa menjalani kehidupan yang lebih stabil dan sejahtera,” tutup Dr. Syarifah. (ed.fw)

Sumber: Youtube MUI Kabupaten Bogor