CIBINONG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor melalui Badan Otonom MUI, yaitu Lembaga Pengkajian Keagamaan dan Pemberdayaan Umat (LPKPU) menyelenggarakan ujian seleksi masuk Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan ke 17 di kantor MUI, Cibinong, Sabtu (3/6/2023).
Ketua Komisi Pendidikan MUI Kabupaten Bogor KH. Encep Junaedi, Lc mengatakan, secara umum semua peserta mampu melewati ujian seleksi dengan baik. Ada dua bagian ujian. Pertama ujian tulis, kedua ujian lisan. Ujian Lisan dibagi ke dalam empat bagian: tes motivasi, alquran hadis, membaca kitab kuning dan bahasa arab.
“Seperti saat saya menguji qiroatul kutub (membaca kitab kuning) hampir semua calon peserta bisa, ada juga calon peserta yang gugup. Bahkan ada peserta yang pekerjaannya sebagai konsultan keuangan tapi dia bisa baca kitab kuning, bagus itu. Intinya saya sangat bersyukur bisa menjadi salah satu tim penguji seleksi PKU ini,” ujar Kyai Encep.
Sementara itu, Ketua LPKPU Ustadz Ahmad Zulfiqor, MA, menjelaskan, rekrutmen PKU angkatan ke 17 ini berjalan lancar, total pendaftar berjumlah 132 peserta dari berbagai utusan, seperti dari 40 MUI Kecamatan, pondok pesantren, SKPD, dan Ormas Islam.
“Dengan berbagai macam profesi, ada guru, pimpinan pesantren, pimpinan lembaga pendidikan, konsultan IT, dan konsultan keuangan salah satu Bank Syariah di Indonesia. Hampir 90 persen latar belakangnya adalah santri atau pernah mengenyam pendidikan di pesantren,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu peserta utusan MUI Kecamatan Babakan Madang, Hateami Muhammad Rizal Fahmi menceritakan motivasi mendaftar PKU.
“Saya teringat pesan dari Guru saya jangan pernah berhenti belajar dan mencari ilmu. Maka melalui PKU ini saya ingin belajar lagi. Tujuannya ingin mengembangkan dakwah Islam Ahlussunah Waljamaah,” tuturnya.
Senada dengan pernyataan di atas, Dinan Kiasati utusan dari Pesantren Algebra International Islamic Boarding School mengatakan, motivasi ingin menjadi Kader Ulama MUI adalah meningkatkan wawasan islam yang lebih mendalam dan berguna untuk masyarakat.
“Ternyata soal-soal ujian tulisnya lumayan banyak dan cukup sulit. Pas tes bahasa Arab juga agak grogi, dan ujian2 lainnya juga ternyata luar biasa menantang. Ini menandakan bahwa MUI Kabupaten Bogor tidak main-main untuk menyaring peserta PKU ini,” kata Dinan.
“Jika lolos seleksi PKU, tentu bersyukur kepada Allah dan saya akan istiqomah sampai selesai (wisuda). Kalaupun saya belum lulus seleksi, saya akan meningkatkan kemampuan saya dan mencoba lagi tahun depan,” pungkasnya.