Kerukunan Antar Umat Beragama Jadi Prioritas, Kiai Ahmad Fatoni Pimpin MUI Gunung Sindur

Kerukunan Antar Umat Beragama Jadi Prioritas, Kiai Ahmad Fatoni Pimpin MUI Gunung Sindur Pengurus Baru MUI Kecamatan Gunung Sindur periode 2025-2030 hasil rapat musyawarah tim formatur. (Tim MUI Online)

MUI-BOGOR.ORG – Kiai Ahmad Fatoni, S.Ag., terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MUI Kecamatan Gunung Sindur masa khidmah 2025–2030 dalam rapat musyawarah tim formatur pada agenda Musyawarah Kecamatan (Muscam) VI yang digelar di Gedung Serbaguna Kecamatan Gunung Sindur, Ahad (16/11/2025).

Kepada mui-bogor.org, Kiai Ahmad Fatoni memaparkan arah program ke depan yang pada intinya akan melanjutkan program yang sudah berjalan sekaligus memperkuat internal organisasi. Ia menekankan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama di Gunung Sindur yang dikenal sebagai wilayah dengan keberagaman agama.

Kiai Ahmad Fatoni, S.Ag., saat menyampaikan sambutan perdana usai terpilih sebagai Ketua MUI Kecamatan Gunung Sindur 2025-2030. (Tim MUI Online)

“Di sini ada Desa Pabuaran yang dikenal sebagai Desa Kerukunan. MUI sering diundang ke sana, dan itu menjadi bukti bahwa kita hidup rukun dan saling bertoleransi,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan Masjid Jabal Nur yang akan dijadikan Islamic Center terus berjalan melalui kerja sama dengan pihak kecamatan. “Masjid ini nanti menjadi pusat dakwah kami, termasuk kantor sekretariat MUI Gunung Sindur,” tambahnya.

Camat Gunung Sindur, Muhamad Jamalludin, S.IP., saat memberikan sambutan. (Tim MUI Online)

Senada dengan itu, Camat Gunung Sindur, Muhamad Jamalludin, S.IP., menyampaikan harapannya kepada ketua MUI terpilih. “Harapan kami, ke depan ulama dan umara harus terus bersinergi. Kami punya slogan Gunung Sindur Guyub, dan semoga semuanya dapat berjalan maksimal demi kemaslahatan umat,” imbuhnya.

Ia menuturkan bahwa meskipun masyarakat Gunung Sindur terdiri dari berbagai agama, suasana tetap kondusif. “Desa Pabuaran dikenal sebagai Desa Kerukunan dan menjadi ikon toleransi antarumat beragama. Tempat ibadah mereka berdekatan, dan belum lama ini kami menerima kunjungan delegasi dari Austria untuk mempelajari desa kerukunan tersebut,” jelasnya.

Muscam VI MUI Kecamatan Gunung Sindur berjalan kondusif. (Tim MUI Online)

Camat Jamal menambahkan bahwa pembangunan Masjid Besar Jabal Nur yang direncanakan sebagai Islamic Center saat ini telah mencapai sekitar 40 persen.

Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI Kabupaten Bogor, Dr. KH. Agus Mulyana, MA., menegaskan pentingnya sinergi antara ulama dan umara.

rapat musyawarah tim formatur Muscam MUI Kecamatan Gunung Sindur. (Tim MUI Online)

“Itulah istimewanya Indonesia. Negara-negara besar pernah mempertanyakan mengapa Indonesia tidak bubar meski menghadapi berbagai tantangan. Jawabannya karena kita guyub dalam keberagaman, memiliki lebih dari 17 ribu suku tetapi tetap bersatu,” ungkapnya.

Ia mencontohkan bahwa beberapa negara di Eropa dan Timur Tengah hanya memiliki satu suku namun masih sering mengalami gejolak, sementara Indonesia tetap tegak karena peran MUI dan ormas Islam yang menjadi simpul kekuatan umat. “Ulama dan umara harus benar-benar kokoh dalam menjaga bangsa,” tegasnya.

Tim Formatur Muscam VI MUI kecamatan Gunung Sindur. (Tim MUI Online)

Muscam ini kemudian berlanjut pada sidang pleno IV yang dipimpin Tim Pendamping dari MUI Kabupaten Bogor, Ust. Abdul Aziz Zulkarnaen, S.E.I. Sidang tersebut menetapkan sembilan anggota tim formatur yang bertugas menyusun kepengurusan baru MUI Kecamatan Gunung Sindur periode 2025–2030, yaitu:

  1. Ahmad Fatoni, S.Ag. – Ketua merangkap anggota
  2. Deden Rahmadani, S.H.I. – Sekretaris merangkap anggota
  3. Ahmad Fahmi, M.Pd. – Anggota
  4. KH. Dr. Solihin Adnan, M.M. – Anggota
  5. Munawir, S.H.I., M.Pd. – Anggota
  6. Marji Suherman, S.Pd. – Anggota
  7. Arief, S.Sos.I – Anggota
  8. Ade Saefulloh, S.Pd. – Anggota
  9. Nur Alamsyah, M.Pd. – Anggota

Berdasarkan hasil rapat tim formatur, Kiai Ahmad Fatoni, S.Ag., kemudian ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua MUI Kecamatan Gunung Sindur periode 2025–2030.

Editor: Faisal Wibowo
Kontributor: Ismail Marzuki