KH. Kholiludin Terpilih Sebagai Ketua MUI Tenjolaya, Camat Pardi Siap Perkuat Kolaborasi

KH. Kholiludin Terpilih Sebagai Ketua MUI Tenjolaya, Camat Pardi Siap Perkuat Kolaborasi MUSCAM V MUI Kecamatan Tenjolaya berjalan sukses dan memilih kembali KH. Kholiludin sebagai Ketua untuk masa bhakti 2025-2030. Foto: Tim MUI Online

MUI-BOGOR.ORG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Tenjolaya sukses menggelar Musyawarah Kecamatan (Muscam) V di GOR Kecamatan Tenjolaya, Ahad (26/10/2025). Acara dibuka secara resmi oleh Camat Tenjolaya, Drs. Pardi, yang menyampaikan apresiasi tinggi kepada pengurus MUI periode 2020–2025 atas dedikasi dan capaian luar biasa.

“MUI Tenjolaya telah banyak berkontribusi melalui kegiatan syahriyahan hingga 107 putaran. Kami berharap Muscam ini melahirkan kepengurusan yang solid dan program yang bermanfaat bagi umat,” ujarnya.

Camat Pardi juga menambahkan, agar para ulama mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka putus sekolah dapat berjalan baik. Saat ini tersedia beberapa PKBM bagi masyarakat untuk mendapatkan ijazah kesetaraan (Paket A, B, dan C),” kata Camat Pardi.

Camat Tenjolaya, Drs. Pardi hadir membuka acara MUSCAM V MUI Kecamatan Tenjolaya. Foto: Tim MUI Online

Sebelumnya, Ketua MUI Kecamatan Tenjolaya periode 2020–2025, KH. Kholiludin, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh unsur Muspika, para kiai, dan pengurus MUI dari tingkat desa hingga kecamatan.

“Selama ini kami berupaya menjalankan peran sebagai khodimul ummah dan shodiqul hukumah. Ke depan, semoga sinergi antara ulama dan umara semakin kuat, ulama sebagai penerang umat, umara sebagai pelindung umat,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor, yang diwakili oleh KH. Cucun Sunan Nasa’i, mengingatkan kembali sejarah lahirnya MUI pada tahun 1975 sebagai wadah ormas Islam dan cendekiawan Muslim untuk membantu pemerintah dalam menjalankan syariat Islam dan menjaga keutuhan bangsa.

Tim Supervisi dari MUI Kabupaten Bogor, KH. Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc., turut memberikan pengarahan Muscam. Foto: Tim MUI Online

“Dalam menghadapi berbagai isu, termasuk bahtsul masail dan aliran-aliran yang menyimpang, mari kita terus bahu-membahu menjaga ukhuwah islamiyah untuk mewujudkan persatuan nasional. Muscam yang dilaksanakan setiap lima tahun ini merupakan forum musyawarah tertinggi bagi di tingkat kecamatan untuk menentukan kepengurusan baru. Semoga seluruh proses berjalan sesuai aturan dan lancar hingga akhir,” jelas Pimpinan Pondok Pesantren Darul Fikri Al Andalusy tersebut.

Di saat yang sama, melalui sidang musyawarah Tim Formatur yang terdiri dari sembilan anggota, KH. Kholiludin kembali dipercaya memimpin MUI Kecamatan Tenjolaya untuk masa khidmat 2025–2030. Tim Formatur tersebut diantaranya:

  1. Ketua merangkap anggota – KH. Kholiludin
  2. Sekretaris merangkap anggota – Ustadz Marpu
  3. Anggota – Deri Damanhuri.
  4. Anggota – Drs. Pardi (Camat Tenjolaya)
  5. Anggota – KH. Saepudin, S.Pd.I
  6. Anggota – KH. Fauzi Makarim
  7. Anggota – Ust. Asep Sopyan Sidik
  8. Anggota – Ust. Maturidi
  9. Anggota – Kanda Iqbal  

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Kami akan terus memperkuat sinergi ulama dan umara, serta mempererat hubungan dengan pondok pesantren agar MUI semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Kiai Kholiludin usai terpilih kembali.

Tim Formatur sedang melakukan rapat musyawarah menentukan pengurus baru MUI Kecamatan Tenjolaya. Foto: Tim MUI Online

Dalam wawancara kepada mui-bogor.org, KH. Kholiludin menegaskan bahwa fokus utama kepengurusan baru adalah menjaga kondusivitas wilayah serta memperkuat komunikasi dengan pesantren dan pemerintah kecamatan.

“Kondisi keagamaan di Tenjolaya sejauh ini kondusif. Kami berkomitmen menjaga harmonisasi dan tetap berpegang teguh pada manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah,” ungkapnya.

Camat Tenjolaya, Drs. Pardi, menambahkan bahwa kolaborasi antara MUI dan pemerintah kecamatan akan terus berlanjut, khususnya melalui kegiatan syahriyahan bulanan sebagai sarana silaturahmi dan penguatan ukhuwah Islamiyah.

“Kami berharap MUI segera menyusun program kerja yang realistis, dengan memperhatikan potensi serta permasalahan yang ada di wilayah Tenjolaya. Program-program tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk dalam pembinaan pondok pesantren, pembinaan keagamaan masyarakat, serta penyelesaian berbagai persoalan sosial-keagamaan,” pungkasnya.

Kontributor: Anwar Siroz
Editor: Faisal