MUI-BOGOR.ORG – KH. Tata Badrudin kembali dipercaya sebagai Ketua MUI Kecamatan Tamansari melalui rapat musyawarah tim formatur pada Musyawarah Kecamatan (MUSCAM) VI di Aula Kantor Kecamatan Tamansari, Rabu 29 Oktober 2025.
Kepada mui-bogor.org, KH. Tata Badrudin menjelaskan, bahwa permasalahan keagamaan yang serius di Tamansari yakni adanya aliran menyimpang hingga terorisme yang terjadi beberapa kali.
Sehingga, permasalahan akidah itu membuat masyarakat tidak harmonis dan khawatir membawa masyarakat Kecamatan Tamansari ke arah akidah yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

KH. Tata Badrudin menjelaskan, solusi permasalahan itu salah satunya yakni berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Muspika Kecamatan Tamansari dan memprioritaskan program penguatan akidah Ahlusunnah Wal Jamaah bagi masyarakat, terutama kalangan siswa di sekolah-sekolah melalui program MUI Goes To School (MGTS).
“MGTS ini harus tetap diprioritaskan untuk menjaga putra-putri kita dari aliran yang menyimpang, karena kita tahu sendiri kenapa beberapa tahun belakang terjadi huru-hara di wilayah kita itu disebabkan kurangnya perhatian untuk putra-putri kita,” kata dia.
Sementara, Camat Tamansari Yudi Hartono memaparkan, Tamansari merupakan wilayah heterogen baik dari kepercayaannya maupun masyarakatnya.

Meski demikian, perbedaan itu tidak boleh ada kepercayaan yang menyimpang dan melanggar aturan serta norma-norma yang berlaku di Indonesia.
“Tamansari ini sudah luar biasa seperti taman mini, tapi Tamansari ini terbentuk dengan sendirinya dengan keberanekaragaman dari latar belakang sosial dan agama. Berbeda dengan taman mini yang dibuat oleh manusia,” jelas dia.
Sementara, perwakilan MUI Kabupaten Bogor, Dr. KH. Agus Mulyana, MA., menyampaikan, Tamansari merupakan salah satu daerah di Kabupaten Bogor yang dihuni oleh penduduk yang memiliki latar belakang bermacam-macam mulai dari perbedaan agama, budaya sampai akidah. Hal-hal fundamental terkait masifnya perbedaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Ketua MUI Kecamatan Tamansari, KH. Tata Badrudin.

“Tamansari ini mesti menjadi contoh bagi kecamatan yang lain, karena meskipun sangat banyak perbedaan tetap menjadi umat wasathiyah (umat yang moderat) sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Baqarah 143 وكذالك جعلنٰكم امة وسطا ,“ Kata Kiai Agus Mulyana.
Sidang Pleno pembentukan Tim Formatur MUSCAM VI MUI Kecamatan Tamansari dipimpin oleh Tim Supervisi dari MUI Kabupaten Bogor, Ust. Puad Hasan MA. Melalui rapat musyawarah mufakat tim formatur yang terdiri dari sembilan anggota, KH. Tata Badrudin terpilih kembali menjadi Ketua MUI Kecamatan Tamansari masa khidmat 2025-2030.
Tim Formatur tersebut diantaranya :
- KH. Sulaeman Jamaludin – Dewan Pertimbangan MUI Kec. Tamansari
- KH. Moch. Tata Badrudin Ketua MUI Kec. Tamansari Demisioner
- Ust. Lungguh Royani, M.Pd – Sekretaris MUI Kec. Tamansari Demisioner
- Ust. Cecep Ismail S.Pd.I – Bendahara MUI Kec. Tamansari Demisioner
- KH. Hamim HS, S.Ag – Tokoh Masyarakat
- KH. M. Cucun Sunan Nasai – Pimpinan PP. Darul Fikri Al-Andalusy
- KH. Abdul Mukhlis – Pimpinan PP. Riyadhul Istiqomah
- Kiai Ahmad Haidar – MWC NU
- H. Asep Sumarna – Tokoh Masyarakat
Kontributor: M. Firmansyah Editor: Egi Abdul Mughni






