KH. Tatan Mubarok Nahkodai MUI Pamijahan, Tegaskan Sinergi Ulama–Umara dan Waspadai Aliran Sesat

KH. Tatan Mubarok Nahkodai MUI Pamijahan, Tegaskan Sinergi Ulama–Umara dan Waspadai Aliran Sesat MUSCAM VI MUI Kecamatan Pamijahan menetapkan kembali KH. Tatan Mubarok sebagai Ketua untuk Masa Bhakti 2025-2030. (Tim MUI Online)

MUI-BOGOR.ORG – KH. Tatan Mubarok, S.H.I., terpilih kembali sebagai Ketua MUI Kecamatan Pamijahan periode 2025–2030 melalui rapat musyawarah tim formatur dalam agenda Musyawarah Kecamatan (MUSCAM) VI MUI Pamijahan yang digelar di Aula Situ Daun River Side Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, pada Rabu (5/11/2025).

Acara secara resmi dibuka oleh Rudi Ardianto, yang mewakili Camat Pamijahan. Dalam sambutannya, ia berharap agar MUI Pamijahan memiliki gedung sekretariat sendiri untuk memudahkan pelaksanaan program dakwah dan kegiatan organisasi.

“Kami mendorong agar MUI Pamijahan di periode selanjutnya memiliki gedung sekretariat sendiri, kami berharap sinergitas antara ulama umaro tetap terjalin,” ujarnya.  

Suasana MUSCAM VI MUI Kecamatan Pamijahan. (Tim MUI Online)

Di saat yang sama, Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor, KH. Ahmad Ibnu Athoillah, menekankan pentingnya bermusyawarah sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.

“Dalam adab musyawarah tidak ada pengkhianatan, melainkan keikhlasan dan kesucian niat. Dan seorang pemimpin harus mampu memetakan persoalan dan melakukan kaderisasi yang terencana,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Darul Wafa Rumpin tersebut.

Sementara itu, Sekretaris MUI Pamijahan dalam laporannya mengungkapkan, bahwa MUI Pamijahan telah banyak melakukan kegiatan sosial dan keagamaan, seperti program “Ngaber” (Ngala Berkah) atau “Hiber” (Hoyong Milu Berkah), yang menjadi ajang silaturahmi dan pengajian dengan para tokoh di wilayah Pamijahan.

Rapat musyawarah tim formatur MUSCAM VI MUI Kecamatan Pamijahan. (Tim MUI Online)

Selanjutnya, sidang pleno pembentukan tim formatur dipimpin oleh KH. Tohirudin, M.Pd., yang kemudian menetapkan sembilan orang formatur untuk menentukan struktur kepengurusan MUI Pamijahan periode 2025–2030. Mereka di antaranya:

  1. Rudi Ardianto  mewakili Camat Pamijahan  – Dewan Pertimbangan MUI Pamijahan demisioner.
  2. KH Tatan Mubarok, S.HI – Ketua MUI Pamijahan demisioner.
  3. Ust Imron Rosadi, S.Pd.I – Sekretaris MUI Pamijahan demisioner.
  4. Ust. Ependi Alamsyah – Bendahara MUI Pamijahan demisioner.
  5. Ust. Ma`ruf Pribowo – Tokoh Agama (MWC NU Pamijahan).
  6. Ust Evi Rusdian, M.Pd – Tokoh Agama (Muhammadiyah).
  7. KH. Mahfud – Pimpinan Pondok Pesantren.  
  8. KH. Saepudin – Pimpinan Pondok Pesantren.
  9. Bapak Dedi Firdaus – Tokoh Masyarakat

Setelah melalui proses musyawarah, tim formatur menetapkan KH. Tatan Mubarok, S.H.I., sebagai Ketua MUI Kecamatan Pamijahan, melanjutkan estafet kepemimpinan sebelumnya. Formatur juga menetapkan sekretaris dan bendahara baru untuk periode yang sama.

Foto bersama Ketua MUI Kecamatan Pamijahan Terpilih dengan Peserta Muscam. (Tim MUI Online)

Kepemimpinan MUI Pamijahan kali ini dinilai sebagai simbol sinergi dan kolaborasi antar ormas Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah, yang sama-sama berkomitmen membangun MUI Pamijahan yang berkemajuan dan berorientasi pada pelayanan umat.

Dalam wawancara dengan mui-bogor.org, KH. Tatan Mubarok menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ia menjelaskan makna filosofis dari nama MUI:

  • Huruf “Mim” berarti Markaziyyatul Ulama — pelayan umat (khadimul ummah) sekaligus mitra pemerintah (shadiqul hukuma).
  • Huruf “U” bermakna Ukhuwah dan Dakwah.
  • Huruf “I” berarti Iqtishadiyah, yakni pengemban misi ekonomi umat.

“Masih banyak hal yang belum sempat kami tuntaskan, dan insyaallah akan kami lanjutkan bersama pengurus baru,” ujar pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hikmah ini.

Ia menegaskan fokus program kepengurusan barunya, yaitu pembangunan gedung sekretariat MUI, penguatan struktur di 15 desa, antisipasi terhadap aliran menyimpang, serta penguatan sinergi antara ulama dan umara.

Editor: Faisal 
Kontributor: Wawan Setiawan