LIPUTAN KHUSUS Haji Kabupaten Bogor: Kuota Terbanyak se-Indonesia, Pemda Siap Bangun Embarkasi Haji

LIPUTAN KHUSUS Haji Kabupaten Bogor: Kuota Terbanyak se-Indonesia, Pemda Siap Bangun Embarkasi Haji Bupati Bogor bersama Kepala Kemenag Kabupaten Bogor melepas keberangkatan 442 calon jemaah haji Kloter 8 Kabupaten Bogor di Gedung Tegar Beriman, Minggu (4/5/2025). Foto: jabarprov.go.id

MUI-BOGOR.ORG Cibinong – Kabupaten Bogor terus menunjukkan komitmennya sebagai daerah dengan perhatian besar terhadap penyelenggaraan ibadah haji. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah jamaah haji asal Kabupaten Bogor mengalami peningkatan signifikan, hingga mencapai kuota tertinggi secara nasional.

Menyikapi hal itu, Kementerian Agama bersama Pemerintah Daerah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor terus memperkuat sinergi dalam peningkatan pelayanan haji.

Kepala Seksi Haji Kementerian Agama Kabupaten Bogor, H. Muslimin, mengungkapkan bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun ini secara nasional mencapai kuota 221.000 jamaah, terdiri dari 92% kuota haji reguler (203.320 jamaah) dan 8% kuota haji khusus (17.680 jamaah).

“Pemberangkatan haji dimulai pada 1 Mei dan para jamaah mulai diterbangkan ke Tanah Suci pada 2 Mei. Pelaksanaan ibadah Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dijadwalkan pada 4 hingga 9 Juni 2025. Kabupaten Bogor sendiri memperoleh kuota terbanyak se-Indonesia, yakni sebanyak 3.455 jamaah,” jelas Muslimin kepada mui-bogor.org dalam wawancara yang dilakukan secara daring, Jum’at (2/5/2025).

Kepala Seksi Haji Kementerian Agama Kabupaten Bogor, H. Muslimin. Foto: www.metrobogor.com

Ia menjelaskan, Kemenag Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai persiapan seperti memitigasi calon jamaah sesuai kuota tahun berjalan, sosialisasi pembuatan paspor dan pemeriksaan kesehatan untuk mendapatkan istita’ah, bimbingan manasik, serta distribusi perlengkapan ibadah haji seperti koper dan buku panduan.

“Pelaksanaan manasik haji di tingkat kecamatan sudah dilakukan di 14 titik dan alhamdulillah berjalan lancar,” ungkapnya.

Namun demikian, ia tak menampik adanya sejumlah tantangan seperti luasnya wilayah Kabupaten Bogor serta keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas, yang memengaruhi efektivitas sosialisasi. “Karakteristik jamaah pun beragam, dari sisi usia, pendidikan, ekonomi, hingga pekerjaan,” tambahnya.

Sebagai upaya inovasi, Kemenag Kabupaten Bogor meningkatkan mobilitas dengan mendirikan pusat layanan di tiga wilayah strategis: KUA Leuwiliang (Bogor Barat), KUA Jonggol (Bogor Timur), dan KUA Ciawi (Bogor Selatan).

Raden Edi Suryadi, jama’ah calon haji tertua asal Kabupaten Bogor berusia 84 tahun. Foto: www.metrobogor.com

“Dengan cara ini, masyarakat dari tiga wilayah tersebut tidak perlu datang ke kantor haji di Cibinong untuk mendapatkan pelayanan,” ujar Muslimin.

Ia juga mengimbau seluruh jamaah agar meluruskan niat semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, menjaga kesehatan, serta mematuhi peraturan baik dari Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Arab Saudi.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Haji Umroh dan Ziswaf MUI Kabupaten Bogor, H. Fikri Halfia R, SH., M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan haji tahun ini.

“Persiapan yang dilakukan Kementerian Agama baik. Bahkan MUI bersama FK KBIHU dan Kemenag telah menyelenggarakan sosialisasi fatwa dan hasil mudzakarah perhajian,” ungkapnya kepada mui-bogor, dalam wawancara yang dilakukan secara daring, Selasa, (6/5/2025).

Sosialisasi Kajian Fatwa MUI beserta Hasil Mudzakaroh Perhajian dan Persiapan Pelaksanaan Haji 2025. Foto: Dok. H. Fikri Halfia

Ia menambahkan, dalam kegiatan tersebut, hadir Wakil Ketua MUI Kabupaten Bogor Dr. KH. Aim Zaimudin dan H. Fikri sendiri sebagai perwakilan FKKBHU sekaligus Komisi Haji Umroh dan Ziswaf MUI Kabupaten Bogor.

Beberapa pembahasan penting meliputi fatwa penggunaan hasil investasi setoran awal biaya haji, hukum melontar jumrah sebelum fajar, dan mabit di Muzdalifah dengan metode murur.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa MUI secara prinsip selalu dilibatkan dalam bimbingan manasik, khususnya di tingkat kecamatan, meskipun pelibatan itu tetap disesuaikan dengan kebijakan masing-masing KUA. “Biasanya pemateri di posbinsik itu juga merupakan pengurus MUI sekaligus pengurus KBIH,” jelasnya.

Terkait tantangan pembinaan, ia menyoroti munculnya hukum-hukum baru dalam fiqih haji akibat perubahan situasi, seperti kebijakan murur, tanazul, dan pelaksanaan penyembelihan Dam di luar Tanah Haram. Hal ini memerlukan pemahaman yang harus diperbarui oleh para jamaah.

Ia pun menyampaikan pesan moral kepada para jamaah. “Jangan melakukan perbuatan kotor, saling mencaci, atau berdebat. Haji adalah ujian kesabaran, dan nilai kemabrurannya akan terlihat sepulang dari ibadah. Apakah perilaku sosial, ibadah, dan akhlaknya menjadi lebih baik atau tidak,” tutur Haji Fikri.

Bupati Bogor Rudy Susmanto, melepas keberangkatan 442 calon jemaah haji Kloter 8 Kabupaten Bogor di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Minggu (4/5/25). Foto: www.nasionalnews.id

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Bogor menunjukkan komitmen tinggi terhadap pelayanan jamaah haji. Pada Minggu, 4 Mei 2025, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, secara langsung melepas 442 calon jamaah haji Kloter 8 di Gedung Tegar Beriman. Tahun ini, ia berkomitmen melepas sembilan kloter secara langsung, tidak hanya simbolis.

“Biasanya cukup satu kloter secara simbolis. Tapi saya sampaikan ke Pak Sekda, izinkan saya ikut melepas sembilan kloter. Ini kehormatan besar bagi saya pribadi dan Pemkab Bogor,” ujar Rudy.

Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Bogor juga merencanakan pembangunan Pusat Layanan Haji atau Embarkasi Haji di Pakansari, Cibinong. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menyebutkan bahwa rencana ini penting karena masa tunggu haji di Kabupaten Bogor bisa mencapai 23 tahun.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika. Foto: www.depok.tribunnews.com

“Embarkasi ini akan dibangun bersama Masjid Agung Pakansari di lahan seluas 2,5 hektare. Masjidnya bisa menampung hingga 10.000 orang dan dilengkapi miniatur Ka’bah serta Kiswah asli sebagai pusat edukasi manasik haji,” jelas Ajat.

Pemkab Bogor juga menjalin kolaborasi dengan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) untuk pembangunan asrama haji berkapasitas 200 kamar, serta mempersiapkan hotel-hotel lokal sebagai fasilitas tambahan saat musim haji.

“Pusat layanan ini tidak hanya untuk mereka yang berangkat, tetapi juga bagi yang masih menunggu. Kami ingin mereka tetap merasa dilayani dan diperhatikan,” tegasnya. (ed.fw)