PKU Angkatan ke-19 Resmi Ditutup, Kader Ulama Harus Jadi Sosok Bertangan Emas

PKU Angkatan ke-19 Resmi Ditutup, Kader Ulama Harus Jadi Sosok Bertangan Emas Penutupan PKU angkatan ke-19. Foto: Istimewa

MUI-BOGOR.ORG – PKU angkatan ke-19 ini tergolong istimewa, indikasinya lima puluh orang peserta mahasiswa telah melaksanakan seluruh tugas dengan baik dan tidak ada satupun yang mundur dari PKU. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor, H. Irfan Awaludin, M.Si., pada penutupan perkuliahan Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan ke -19.

H. Irfan Awaludin menambahkan, kurikulum PKU tahun ini unik dan memiliki kedalaman sekaligus keseimbangan antara ilmu rasional dan spiritual. Menurut pria yang akrab disapa Gus Irfan tersebut, perpaduan antara ilmu kesadaran, filsafat barat, dan filsafat islam, menjadikan PKU angkatan ke-19 ini berbeda dan istimewa.

“Kurikulum PKU ini unik dan berbeda, para kader tidak hanya diajak memahami ilmu agama, tapi juga dibekali kesadaran filosofis dan pemikiran kritis. Mempelajari filsafat barat dan filsafat islam secara bersamaan agar mampu membaca realitas modern dengan kacamata keislaman yang jernih,” ujar Gus Irfan di Aula Balai Diklat Dharmais, Sukaraja, Sabtu (1/10/2025).

Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor, H. Irfan Awaludin, M.Si., saat memberikan arahan dan nasehat. Foto: Tim MUI Online

Lebih jauh, Gus Irfan berpesan agar pada kader PKU 19 menjadi pribadi yang “bertangan emas”, artinya jadi sosok yang mampu membawa manfaat dan melakukan ishlah (perbaikan) di tengah masyarakat.

“Saya berharap kader PKU menjadi insan bertangan emas, yang di manapun berada selalu membawa kebaikan, memperbaiki keadaan, dan menjadi jawaban atas persoalan umat,” tuturnya.

Selain itu, Ia juga menekankan para kader PKU agar memelihara kedekatan spiritual dan sosial dengan para ulama, dan tidak memutus mata rantai keberkahan keilmuan.

KH. Tohirudin, M.Pd., saat memimpin pembacaan ikrar kesetiaan. Foto: Tim MUI Online

“Kader PKU harus banyak berziarah, baik kepada ulama yang masih hidup maupun yang telah wafat. Hadirlah di tengah umat, terlibat dalam kegiatan mereka, dan jangan lupa terus mendoakan Kiai Mukri serta para kiai lainnya. Di situlah keberkahan dan ruh perjuangan ulama akan terus mengalir,” pungkasnya.

Senada dengan Sekum, Direktur Pelaksana Pendidikan Kader Ulama, Ahmad Zulfiqor, S.Hum., dalam sambutannya bersyukur dari awal hingga akhir perkuliahan kuantitas lima puluh kader mampu bertahan.

“Ini suatu hal yang luar biasa dan kami berpesan agar sahabat-sahabat PKU 19 harus menjadi solusi dari berbagai masalah keumatan di tengah masyarakat, bahkan tanpa embel-embel gelar formal,” ujarnya.

Suasana Penutupan PKU angkatan ke-19. Foto: Tim MUI Online

Kang Fiqor juga mengingatkan sekalipun kader PKU memiliki spiritualitas tinggi, namun harus tetap realistis dan terlibat langsung dalam persoalan dunia. “Manusia adalah makhluk langit yang membumi, bukan makhluk bumi yang melangi,” jelasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya mewakili peserta PKU 19, Helmi Hardiyansyah utusan MUI Kecamatan Cibinong menekankan pentingnya niat yang lurus sedari awal mengikuti program PKU.

“Tanda keberhasilan seseorang diakhir masa perjuangannya adalah tergantung bagaimana ia mengatur niatnya diawal sebelum melangkah,” ujarnya mengutip kitab al-hikam.

Penghargaan khusus kepada mahasiswa PKU angkatan ke-19 berprestasi. Foto: Tim MUI Online

Ia juga memanjatkan rasa syukur yang mendalam dan ucapan terima kasih secara khusus kepada Prof. Dr. KH. Ahmad Mukri Aji, MA., MH., dan seluruh jajaran panitia pelaksana PKU angkatan ke-19 yang telah bekerja keras menyelenggarakan program ini.

Dalam momen penuh kehangatan, panitia memberikan penghargaan khusus kepada mahasiswa PKU 19 berprestasi:

  1. Hafalan tercepat: M. Asrorudin (MUI Ciampea)
  2. Penulis opini terbaik: Arman Nadziri (MUI Babakan Madang)
  3. Penulis resume terbaik: Wawan Setiawan (MUI Pamijahan)
Mahasiswa PKU angkatan ke-19 sedang melakukan Ujian Akhir. Foto: Tim MUI Online

Acara dilanjutkan dengan Malam Keakraban, di mana para mahasiswa PKU 19 menampilkan berbagai seni dan hiburan. Malam itu berjalan penuh haru dan kebahagiaan, menunjukkan eratnya tali persaudaraan yang terjalin selama perkuliahan.

Rangkaian perkuliahan PKU 19 diakhiri pada hari Ahad, 2 November 2025, dengan Ujian Akhir yang menguji seluruh materi yang telah dipelajari selama empat bulan, ditutup dengan acara khatam Qur’an dan doa sebagai penanda tuntasnya program PKU.

Kontributor: Helmi, Wawan 
Editor: Faisal