PKUB Beri Penguatan Moderasi Beragama bagi Sekretaris MUI Kecamatan se Kabupaten Bogor

PKUB Beri Penguatan Moderasi Beragama bagi Sekretaris MUI Kecamatan se Kabupaten Bogor Foto bersama pengurus MUI Kecamatan se Kabupaten Bogor bersama PKUB Kemenag RI. Foto: istimewa

MUI-BOGOR.ORG, MEGAMENDUNG – Masih banyak yang salah dalam memahami makna moderasi beragama. Ada yang menyebut moderasi beragama hanyalah proyek Kementerian Agama, bentuk phobia terhadap Islam, dan proyek melemahkan akidah umat Islam. Padahal, ia sesungguhnya adalah komitmen kebangsaan yang menjunjung keberagaman, toleransi yang menghargai perbedaan keyakinan, penolakan terhadap segala bentuk kekerasan atas nama agama, serta penerimaan dan akomodasi terhadap kekayaan budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat.

Hal itu dijelaskan oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag RI Dr. H. Wawan Djunaedi, MA., pada kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Bahaya Radikal Teroris yang dilaksanakan di Hotel Purnama, Megamendung, Rabu (19/6/2024)

Kapala Pusat Kerukunan Umat Beragama ini menambahkan dalam moderasi beragama tidak condong ke kiri (liberalis) dan tidak condong ke kanan (fundamentalis) tetapi berada di tengah (ummatan wasathan).

Ia juga mengingatkan tentang apa yang dialami Dr. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi yang wafat akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris-ekstrem ketika sedang memberikan pengajian mingguan di Masjid Jami’ Al-Iman, Mazraa, Damaskus.

“Tindakan itu merupakan sikap ghuluw (berlebihan) dalam beragama yang menimbulkan kekerasan dan ini bertentangan dengan ayat Q.S Al Maidah ayat 32”, ujar Alumni Doktor di UIN Malang tersebut.

Ia melanjutkan, bila kita ada perbedaan pendapat, maka hendaknya disampaikan dengan cara yang baik bukan saling menyalahkan, apalagi diselesaikan dengan cara kekerasan. Kita adalah manusia yang punya dua  potensi yakni potensi kebaikan dan potensi kesalahan.

“Saya mengutip kata-kata Gus Mus “Malaikat tak pernah salah. Setan tak pernah benar. Manusia bisa benar, bisa salah. Maka kita dinjurkan saling mengingatkan, bukan saling menyalahkan”, sambungnya.

Kegiatan ini adalah salah satu rangkaian kegiatan yang  diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkesbangpol) Kabupaten Bogor yang dihadiri oleh Sekretaris MUI Kecamatan se Kabupaten Bogor, para Penyuluh Agama, dan Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Bogor. (asm-ed.fw)