Sukaraja (19/8/2023) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc. menjabarkan tantangan dakwah di era global di depan Mahasiswa/I Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan XVII MUI Kabupaten Bogor.
“Di era global ini, masyarakat sebagai objek dakwah pasti berinteraksi dengan pihak-pihak lain atau masyarakat sekitarnya yang belum tentu membawa pesan yang baik, bahkan mungkin sebaliknya, berinteraksi dengan sumber dakwah yang menjerumuskan dan menyesatkan,” Ujar Prof. Didin saat menjadi Narasumber dalam Studium General yang diselenggarakan oleh Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Bogor di Wisma Dharmais, Sukaraja, Sabtu (19/8).
Oleh karena itu, Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor tersebut meminta kepada Mahasiswa/I PKU XVII MUI Bogor untuk memperkuat dakwah digital.
“Dakwah bil Kitabah misalnya, selain kita menulis di media cetak, juga menulis di media online, seperti website, facebook, twitter, instagram, broadcast tulisan di grup WA dan telegram. Sementara dakwah Bil Lisan kita bisa berdakwah melalui webinar, podcast, youtube, tiktok, dll,” Terang Prof. Didin.

Mantan Ketua Umum Baznas pusat itu juga mengingatkan, bahwa sebagai da’i tidak boleh fokus kepada hasil. Apakah mad’u (masyarakat) bisa kembali ke jalan Allah SWT, bertaubat, itu bukan ranah pendakwah.
“Urusan hasil dalam berdakwah kita serahkan kepada Allah SWT. Sebab hanya Allah SWT yang mampu memberikan hidayah atau tidak. Jika tidak berhasil, maka kita perlu bersabar, dan mengevaluasi proses saat berdakwah seperti apa,” Pungkasnya.
Prof. Didin berpesan kepada Mahasiswa/I PKU XVII untuk jangan berhenti belajar, terus meningkatkan kapasitas keilmuannya. Sebab perkembangan ilmu pengetahuan hari ini semakin berkembang pesat.
Hadir mendampingi, Ketua Komisi Dakwah & Pengembangan Masyarakat Ust. Asep Saeful Bahri, M.Pd bersama pengurus diantaranya Ust. Abdul Azis, S.E., M.Pd, Ust. Ahmad Syamsudin, S.Ag, KH. Mujiburahman, Ust. Muhamad Yusup, S. Pd, Ust. Firman Saputra SPd, Ust. Dede Sulaeman, S.Pd.I, dan Ust. DR. Nanang, M.Pd. (ed.fw)