MUI-KAB.BOGOR.ORG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan empat puluh Ketua MUI Kecamatan se-Kabupaten Bogor, Kamis (20/3/2025). Rakor ini membahas isu-isu strategis keummatan serta program kerja MUI Kabupaten Bogor.
Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor, Prof. Dr. KH. Ahmad Mukri Aji, MA., MH., dalam arahannya menyampaikan keprihatinan terkait peran agama yang kurang sentral dalam pemerintahan, baik di pusat maupun daerah.
Ia juga menyoroti rendahnya penerimaan santri di pesantren dan pemberitaan negatif yang memframing pesantren sebagai tempat bullying, kekerasan, dan pelecehan.
“Kita tidak boleh diam melihat satu persatu institusi keagamaan diperlakukan secara tidak adil, karena NKRI berdiri dari darah perjuangan santri. Caranya adalah dengan memperkokoh dan merapatkan barisan santri, kyai dan pesantren di atas basis pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai perjuangan para ulama dahulu dan dari kitab-kitab turast,” tegas Kiai Mukri Aji di Aula MUI Kabupaten Bogor, Cibinong.
Sebagai langkah konkret, MUI Kabupaten Bogor akan membentuk forum khusus pondok pesantren untuk memperkuat aspek spiritual dan perjuangan.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor, H. Irfan Awaludin, M.Si., melaporkan agenda strategis MUI Kabupaten Bogor di tahun 2025 ini, antara lain:
- Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan ke-19: Pendaftaran dibuka mulai Desember 2024, dan program dimulai pada Mei 2025.
- MUI Goes to School (MGTS): Program ini akan menyasar 50 titik, termasuk sekolah dan Lapas Pondok Rajeg, dimulai pada April 2025.
- Penerbitan Tiga Buku: Jejaring dan Sanad Pesantren di Kabupaten Bogor, Bunga Rampai, dan buku kinerja MUI selama 20 tahun terakhir, akan diterbitkan pada momen Musyawarah Daerah (Musda).
- Musyawarah Daerah (Musda): Pemilihan pengurus MUI Kabupaten Bogor, direncanakan pada September 2025.
- Musyawarah Kecamatan (Muscam): Pemilihan pengurus baru MUI Kecamatan, direncanakan pada September – November 2025.
- Pembentukan Majma’ Tashwir Al Masail: Lembaga baru ini menjadi kepanjangan tangan dari Komisi Fatwa dan tempat inkubasi ulama muda di bidang fatwa. Sudah melaksanakan tiga kali pertemuan membahas berbagai permasalahan.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara MUI Kabupaten Bogor dan MUI Kecamatan dalam menghadapi tantangan keummatan dan menjalankan program-program strategis. (fw)
Konten Terkait
MUI Kabupaten Sukabumi Sambangi MUI Kabupaten Bogor, Pelajari Best Practice PKU
Kehadiran rombongan MUI Kabupaten Sukabumi bertujuan untuk melihat dari dekat, bahkan merasakan langsung vibes dan best practice pelaksanaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang selama ini menjadi percontohan di tingkat nasional
Meneguhkan Peran Ulama dalam Membentengi NKRI dengan Aswaja
Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) merupakan sistem keislaman yang utuh dan menyeluruh, mencakup tiga pilar utama, yaitu sistem keyakinan (system of believe and ritual), sistem pengetahuan (system of thought), dan sistem ideologi (system of ideology).
Pesantren dan Negara: Mengapa Agama Tak Boleh Dihapus dari Sistem Pendidikan?
Gagasan untuk meniadakan pesantren dari sistem pendidikan nasional atau menganggapnya tidak relevan dengan kebutuhan sumber daya manusia modern adalah pandangan keliru yang bertentangan dengan realitas historis, sosiologis, dan ideologis bangsa ini.
Kunci Public Speaking: Sanad yang Jelas dan Hati yang Ikhlas
Amanah menyampaikan ajaran Islam tidak boleh hanya berhenti diatas panggung atau mimbar, namun, harus bisa turun tangan memberikan jalan keluar di tengah ketimpangan ekonomi dan permasalahan-permasalahan lainnya.
Mengapa Kader Ulama Harus Mempelajari Filsafat?
Sebelum mempelajari filsafat lebih jauh, sebaiknya tegaskan kembali niat dan tujuan kita mempelajarinya, lalu kita semestinya mengetuk pintu kemudian berkenalan dengan filsafat agar saat masuk ke dalam, kita sudah mempersiapkan diri dengan baik