Silaturahmi LPKPU Korwil Utara: Alumni PKU Harus Jadi Aktor Perubahan

Silaturahmi LPKPU Korwil Utara: Alumni PKU Harus Jadi Aktor Perubahan Foto bersama Alumni PKU Korwil Utara. Foto: Istimewa

MUI-BOGOR.ORG, PARUNG – Jika kita ingin membuat perubahan untuk masyarakat, syaratnya ada tiga. Pertama, terdidik artinya kita harus memiliki sanad ilmu dan sanad perjuangan. Kedua, bertindak (extra effort) yang bergerak sampai bisa menyelesaikan masalah. Dan Ketiga, berkesadaran artinya kita melakukan semua upaya untuk keabadian.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor H. Irfan Awaludin, M.Si., pada kegiatan silaturahmi alumni Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan I – XVII korwil utara (Parung, Tajurhalang, Gunung Sindur, Ciseeng, Kemang, dan Rancabungur), yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian Keagamaan dan Pemberdayaan Umat (LPKPU), bertempat di Pondok Pesantren Nurul Istiqlal Ali Mardani, Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Sabtu (15/6/2024).

Sekum MUI Kabupaten Bogor H. Irfan Awaludin, M.Si., saat menjadi narasumber. Foto: Istimewa

Gus Irfan, sapaan akrabnya membeberkan, jika kita terdidik saja tanpa bertindak maka berbahaya, karena akan menjadi individualis seperti kaum kolonial, lalu jika kita hanya bertindak tanpa terdidik juga berbahaya, karena akan bergerak sesuai pesanan (by order) seperti para aktivis jalanan, kemudian jika kita terdidik dan bertindak namun tidak berkesadaran juga berbahaya, karena hanya akan mengejar hasrat pribadi dan golongan, seperti para politisi.

“Maka rumusnya menjadi aktor perubahan yaitu Terdidik – Bertindak – Berkesadaran (TBB). Perubahan bisa dicapai oleh orang yang menguasai banyak bidang ilmu (expert generalist/polimatik), karena perubahan harus ditangani oleh banyak sudut pandang (berwawasan luas). Orang-orang terdahulu seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Lenardo da Vinci, Sastrokartono, KH. Wahab Chasbullah, hingga Gus Dur, terkenal menguasai banyak bidang ilmu”, beber Gus Irfan.

Level Kesadaran Manusia

Gus Irfan menjelaskan, untuk menjadi seorang aktor perubahan, kader ulama harus menaikkan level kesadarannya di atas 250, dimulai dari Courage (berani) di level 200, Netral di level 250, Willingness di level 310, hingga Love (cinta) di level 500, sampai 1.000 (enlighment) alias pencerahan.

“Agar kita menjadi aktor perubahan yang membawa masyarakat menjadi lebih baik, maka level kesadaran kita harus ditingkatkan, karena level kesadaran berkorelasi dengan problem sosial”, terangnya.

Sementara itu, Ketua LPKPU Ahmad Zulfiqor, MA., dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan selain mempererat silaturahmi, juga menjadi momentum untuk mengecas kembali semangat para kader ulama agar tetap berani dan optimis membuat perubahan dan menjadi solusi di tengah problematika masyarakat.

Foto bersama Alumni PKU Korwil Utara. Foto: istimewa

Ia menyatakan, jika dikalkulasikan jumlah alumni PKU hingga angkatan ke 17 sekitar 850 orang, sementara populasi penduduk Kabupaten Bogor kurang lebih 5,5 juta jiwa, ini berarti jumlah alumni PKU se Kabupaten Bogor hanya sekitar 0,02 persen.

“Meskipun sedikit, saya yakin para alumni PKU ini diibaratkan seperti the creative minority (minoritas kreatif) yang mampu berperan sebagai aktor dan inisiator perubahan”, ujar Kang Fiqor seraya mengutip pernyataan Sejarawan Inggris Arnold Toynbee dalam karyanya A Study of History. (fw)