Temu Alumni PKU Korwil Barat 2: Memaknai Filosofi Tritangtu

Temu Alumni PKU Korwil Barat 2: Memaknai Filosofi Tritangtu Foto bersama silaturahmi alumni PKU Korwil Barat 2. Foto: istimewa

MUI-BOGOR.ORG, TENJOLAYA – Menjadi alumni PKU bukan tanpa tujuan dan alasan, kita punya tugas berat yang mulia ikut berkontribusi menyelesaikan masalah bangsa ini yang harus kita urai bersama. Masalah bangsa yang kompleks ini hanya bisa diselesaikan dengan berjama’ah, kita harus kembali kepada jati diri Bogor, Tritangtu kita harus ajeg.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor H. Irfan Awaludin, M.Si., pada silaturahmi alumni PKU Korwil Barat 2 (Dramaga, Ciomas, Ciampea, Cibungbulang, Tenjolaya, Pamijahan, Leuwiliang) di Pondok Pesantren Darul Mizan, Tenjolaya, Jum’at (21/6/2024).

Foto bersama Sekum MUI Kabupaten Bogor H. Irfan Awaludin, M.Si. Foto: istimewa

Gus Irfan menjelaskan filosofi tritangtu penting dipahami dan diamalkan oleh para alumni PKU.

“Tafsir mengenai tritangtu itu luas, namun tritangtu bagi alumni PKU hari ini titik pertama di atas adalah kesadaran, perubahan di dunia ini digerakkan oleh orang-orang yang berkesadaran. Titik kedua adalah keilmuan, artinya kita menjadi orang terdidik yang memiliki sanad ilmu dan sanad perjuangan, sementara titik ketiga adalah identitas kebogoran yang masih harus kita gali lebih dalam. Bahkan Pak Kyai Mukri sering mengatakan kepada kita pertahankan keindonesiaan, kejawabaratan, dan kebogoran, ini juga tritangtu”, jelasnya.

Selain itu, Gus Irfan juga mengajak para alumni PKU untuk terus bergerak dengan semangat Ad Maiora Natus Sum dan move on ke kesadaran yang lebih tinggi.

Suasana Silaturahmi Alumni PKU Korwil Barat 2. Foto: istimewa

“Pesan utama dari pertemuan ini tertulis di belakang kaos yang kita pakai, Ad Maiora Natus Sum artinya kita dilahirkan untuk hal-hal yang jauh lebih besar. Ayo kita bergerak, move on ke level kesadaran yang lebih tinggi agar seluruh permasalahan yang kita hadapi bisa selesai. Tugas kita hari ini adalah berfikir dan bertindak jangan sampai hanya berhenti di alam fikiran tapi juga di tindakan, mau bagaimanapun keadaannya tanggung jawab kita adalah berkhidmah untuk ummat”, bebernya.

Hal senada juga dinyatakan oleh Ketua LPKPU Ahmad Zulfiqor, MA., ia mengatakan logo tritangtu di kaos yang kita pakai harus menjadi filosofi.

“Tritangtu bukan hanya dipahami sebagai konsep politik seperti triaspolitika, namun sebagai landasan berkehidupan kita sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Kyai Asep Salahudin bahwa makna tritangtu ialah keislaman, keindonesiaan, dan kesundaan”, pungkasnya. (fw)