MUI-BOGOR.ORG – Dalam mengisi kegiatan Off Campus Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan XIX MUI Kabupaten Bogor, para mahasiswa PKU 19 melaksanakan rangkaian kunjungan inspiratif kepada tiga tokoh tingkat lokal dan nasional.
Kunjungan tersebut dilakukan secara bertahap di berbagai wilayah Kabupaten Bogor, antara lain kepada Prof. KH. Syukron Makmun, BA (Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman), Dr. H. Suswono, M.MA., Ph.D. (Menteri Pertanian 2009 – 2014) dan Asep Saefudin, S.Pd.I (Ketua KPAD Kabupaten Bogor).
KH. Sukron Makmun: Jaga Integritas, Perjuangkan Islam secara Kaffah dengan Ilmu dan Keteladanan
Peserta PKU Angkatan XIX zona Bogor Barat pada 1 Oktober 2025, berkesempatan berkunjung ke Pondok Pesantren Daarul Rahman, Kp. Jambu, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, untuk bersilaturahmi dengan seorang ulama kharismatik Prof. KH. Syukron Makmun, BA.
Kiai Syukron dikenal sebagai ulama tegas dan berwawasan luas. Lahir di Sampang, Madura, 21 Desember 1941, ia menempuh pendidikan di Pesantren Sidogiri dan Pondok Modern Darussalam Gontor, hingga menyelesaikan studi di Institut Islam Darussalam (ISID). Dikenal sebagai “Singa Podium”, saat ia masih aktif berdakwah di berbagai daerah bahkan hingga ke Malaysia dan Singapura.

Dalam kunjungan tersebut, Kiai Syukron menekankan bahwa Islam tidak boleh dibatasi hanya pada urusan ritual agama, melainkan harus hadir dalam seluruh aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, dan sosial.
“Islam harus bisa berpolitik, berdagang, dan menguasai ilmu pengetahuan, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. Bentuk negara boleh berbeda, tetapi prinsip keadilannya harus sesuai dengan nilai-nilai Islam,” tuturnya.
Kepada para mahasiswa PKU 19, Kiai Syukron menjelaskan tiga prinsip utama dalam berpolitik dan bernegara berdasarkan Al-Qur’an, yaitu bermusyawarah, memberikan amanah kepada ahlinya, dan berlaku adil dalam setiap keputusan.
Kiai Syukron menutup dengan pesan agar para kader ulama senantiasa menjaga integritas dan memperjuangkan Islam secara kaffah, dengan ilmu dan keteladanan.
Dr. H. Suswono: Peran Ulama di Era VUCA
Selanjutnya, pada 4 Oktober 2025, para kader PKU angkatan XIX zona Bogor Tengah bersilaturahmi dengan Menteri Pertanian periode 2004 – 2009, Dr. H. Suswono, M.MA., Ph.D., sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Ummul Qura Bogor.
Pertemuan yang berlangsung di lingkungan SDIT Ummul Qura, Salabenda, Bogor, ini menjadi ruang diskusi penuh gagasan tentang peran ulama sebagai Warasatul Anbiya (pewaris para nabi) di tengah Era VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous).

Dr. Suswono menegaskan bahwa ulama masa kini tidak cukup hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga harus memiliki visi yang jelas, kecerdasan spiritual, dan ketangguhan menghadapi perubahan zaman.
“Ulama harus menjadi mercusuar, bukan bagian dari kekisruhan zaman. Kita mewarisi semangat kenabian untuk membawa rahmat bagi seluruh alam,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan ulama dalam bidang politik dan ekonomi umat. “Ulama tidak boleh phobia terhadap politik. Justru ulama harus memastikan proses politik menghasilkan kemaslahatan. Dan bagaimana bisa menjadi pewaris nabi jika tidak berdaya secara ekonomi? Nabi Muhammad SAW adalah pedagang. Ulama harus berdaya ekonomi agar dakwahnya kuat,” tegasnya.

Untuk menguatkan spiritualitas kader ulama, Dr. Suswono memberikan tiga amalan kepada para peserta PKU 19, yaitu: membiasakan membaca dzikir ma’tsurat setiap pagi dan petang, membaca Al-Qur’an satu juz per hari, dan menjaga komitmen dan konsistensi dalam dakwah.
Ia juga merumuskan lima prinsip penting bagi kader ulama masa depan, yakni: 1) Memiliki visi yang jelas; 2) Banyak membaca dan memperluas wawasan; 3) Konsisten dan berintegritas; 4) Belajar sepanjang hayat; dan 5) Membangun jejaring dan kolaborasi lintas sektor.
Pesan tersebut ditegaskan melalui firman Allah dalam QS. Fathir ayat 28: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.”
Ketua KPAD: Bogor Cerminan Indonesia
Penutup rangkaian kunjungan tokoh dilakukan pada 5 Oktober 2025 di Kecamatan Pamijahan, di mana para kader PKU 19 bersilaturahmi dengan Asep Saefudin, S.Pd.I., Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor.

Dalam wawancara bersama kader PKU, Asep menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya peran daerah dalam menjaga keutuhan bangsa. “Kabupaten Bogor adalah cerminan Jawa Barat, dan Jawa Barat adalah cerminan Indonesia. Jika Bogor baik, maka Indonesia akan kuat,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar kader ulama menjadi penjaga nilai-nilai empat pilar kebangsaan, yaitu: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta meneladani sikap toleransi yang dicontohkan KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan.
Penulis: Wawan Setiawan, Alek, Lutfiah
Editor: Faisal
Sebelumnya:
Mengulas Isra’iliyyat dalam Penafsiran Al-Qur’an