MUI-BOGOR.ORG — Sebagai bagian dari tugas Perkuliahan Off Campus, mahasiswa/i Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan XIX MUI Kabupaten Bogor sukses menggelar kegiatan MUI Go to School (MGTS).
Dalam dua hari berturut-turut, program edukatif ini sukses dilaksanakan di dua sekolah, yaitu SMA Asy Syujaiyyah Sukaraja pada Selasa, 8 Oktober 2025, dan SMA Nurul Hikmah Jonggol pada Rabu, 9 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi sarana implementatif bagi para kader ulama dalam berdakwah di lingkungan pendidikan, sekaligus pembinaan bagi generasi muda agar memiliki pemahaman keislaman yang moderat, sehat secara mental, memperkuat akidah, dan tangguh menghadapi tantangan zaman.
Ketua Pelaksana MGTS PKU 19, Bella Ababil, Lc., menegaskan tujuan kegiatan ini untuk memperkuat karakter siswa dengan pemahaman agama yang moderat.

“Tujuan MGTS ini intinya penguatan karakter siswa dengan pemahaman agama yang moderat, wawasan mengenai pentingnya mental health, dan juga memperkuat akidah Islam,” tutur mahasisiwi PKU 19 utusan MUI Kecamatan Jonggol tersebut.
Di SMA Asy Syujaiyyah, Kepala Sekolah Ust. Yudi Wahyudi, S.Pd.I, mengapresiasi kolaborasi ini sebagai upaya penting membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia dan mencegah penyimpangan. Acara dibuka dengan khidmat, salah satunya dengan lantunan indah Asmaul Husna.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini sangat baik dan penting dalam membentuk akhlak yang baik bagi anak-anak kami,” ujar Yudi Wahyudi.

Sementara di SMA Nurul Hikmah, Kepala Sekolah Nurhayati, S.Pd., MM., berharap program yang diikuti 113 siswa ini dapat memberikan manfaat besar bagi siswa dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa/i PKU 19 menyampaikan tiga tema penting yang sangat relevan dengan kondisi generasi muda saat ini.
Pertama, materi tentang Moderasi Beragama disampaikan untuk menanamkan pemahaman Islam wasathiyah (moderat) dan semangat toleransi di kalangan pelajar.

Di SMA Asy Syujaiyyah, Kang Helmi mengulas sejarah, peran, serta kontribusi MUI dalam menjaga keharmonisan umat dan mengawal akidah.
Sementara di SMA Nurul Hikmah, Kang Mujahid membahas nilai-nilai Ke-MUI-an serta pentingnya memahami Islam secara moderat dan seimbang di tengah derasnya arus informasi global.
Kedua, materi tentang Kesehatan Mental (Mental Health) untuk Generasi Z menjadi perhatian penting, mengingat banyaknya tekanan akademik dan sosial yang dihadapi pelajar masa kini.

Di SMA Asy Syujaiyyah, Ibu Rosmalina memberikan panduan praktis menjaga keseimbangan jiwa dan raga, serta cara menghadapi stres di lingkungan sekolah.
Sedangkan di SMA Nurul Hikmah, Kang Toto menyoroti pentingnya kesadaran emosional dan berbagi strategi mengelola stres agar pelajar tetap sehat mental dan produktif.
Ketiga, materi tentang Waspada Aliran Sesat. Di SMA Asy Syujaiyyah, Kang Muhidin menjelaskan ciri-ciri dan bahaya aliran yang menyimpang dari ajaran Islam, serta langkah-langkah untuk membentengi diri dan lingkungan dari pengaruhnya.
Sementara di SMA Nurul Hikmah, Kang Fadhil menegaskan pentingnya memahami Islam Rahmatan lil-‘Alamin sebagai jalan tengah dalam menghadapi berbagai paham ekstrem yang dapat mengancam kemurnian akidah.
Kontributor: Wawan & Fadhil
Editor: Faisal