MUI-BOGOR.ORG – Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) meninggalkan jejak penting melalui peluncuran sembilan buku baru yang merekam perjalanan panjang, kontribusi pemikiran, serta kiprah MUI dalam membina umat, membangun bangsa, dan merespons isu-isu global.
Selain menjadi penanda penguatan khazanah keilmuan, peluncuran ini juga menjadi momentum refleksi menjelang usia setengah abad lembaga keulamaan tertinggi di Indonesia tersebut.
Peluncuran sembilan buku dilakukan secara simbolis melalui penyerahan karya kepada sejumlah tokoh dan perwakilan lembaga. Keseluruhan karya tersebut disusun oleh para pengurus dan tim penulis MUI, mencakup biografi tokoh, catatan sejarah, refleksi perjalanan lembaga, hingga kontribusi pemikiran terhadap isu kemanusiaan internasional seperti Palestina.
Sembilan buku tersebut, yaitu:
- Biografi Ketua Umum MUI dari Masa ke Masa.
Dipimpin oleh Ketua Tim Penulis Rofiqul Umam Ahmad, buku ini mendokumentasikan perjalanan para Ketua Umum MUI lintas periode berikut dinamika kepemimpinannya. Buku diserahkan oleh Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan kepada Ketua Umum MUI KH. M. Anwar Iskandar.
2. Biografi Sekum dan Sekjen MUI dari Masa ke Masa.
Masih dipimpin oleh Rofiqul Umam Ahmad, buku kedua memuat kiprah para Sekretaris Umum dan Sekretaris Jenderal MUI dari awal berdiri hingga sekarang. Penyerahan dilakukan kepada KH. M. Anwar Iskandar setelah diterima secara simbolis oleh Buya Amirsyah Tambunan.
3. Buku 50 Tahun Majelis Ulama Indonesia.
Karya sejarah yang juga ditulis tim di bawah koordinasi Rofiqul Umam Ahmad ini menjadi rekam jejak resmi perjalanan MUI sejak berdiri pada 1975. Proses penyerahan buku dilakukan dengan pola yang sama seperti dua karya sebelumnya.
4. Mengemban Khadimul Ummah Memperkokoh Shadiqul Hukumah: Refleksi 50 Tahun MUI.
Ditulis oleh Erni Juliana Al Hasanah Nasution, buku reflektif ini menggambarkan perjalanan MUI dalam mengemban peran pelayanan umat dan kemitraan dengan pemerintah. Buku diserahkan kepada unsur organisasi masyarakat, diwakili Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) melalui Dr. Iin Kendedes.
5. Free Palestine: Solution to the Humanitarian Crisis in the Land of the Prophets.
Karya Sudarnoto Abdul Hakim dan Yanuardi Syukur ini menguraikan solusi dan analisis atas krisis kemanusiaan di Palestina. Buku diserahkan kepada perwakilan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, Bangkalan, Madura.
6. Pejuang Ekonomi Umat: Pemikiran dan Gerakan.
Ditulis oleh almarhum Dr. Ir. H. Lukmanul Hakim, M.Si., buku ini memaparkan kontribusi dan gagasannya dalam pemberdayaan ekonomi umat. Penyerahan dilakukan kepada perwakilan perguruan tinggi UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda oleh Guntur Subagja Mahardika dan Yanuardi Syukur.
7. Diplomasi Bela Palestina dan Minoritas Muslim di Berbagai Negara di Dunia.
Ditulis oleh Sudarnoto Abdul Hakim, Bunyan Saptomo, Subhan Cholid, Yuli Mumpuni Widarso, Arif Fahruddin, dan Yanuardi Syukur, buku ini mengulas diplomasi pembelaan terhadap Palestina dan berbagai komunitas Muslim minoritas. Buku diserahkan kepada MUI Papua Selatan melalui KH. Sidik Weriuw.
8. Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia.
Sebagai kontribusi besar dalam pelestarian budaya Islam Nusantara, ensiklopedia ini diserahkan kepada MUI Sulawesi Tengah melalui KH. Ulil Hidayat oleh Ketua MUI Bidang Seni dan Budaya Islam, KH. Jeje Zainudin.
9. Panduan Pembinaan Lembaga Mualaf Indonesia Majelis Ulama Indonesia.
Ditulis oleh KH. M. Cholil Nafis dan H. Arif Fahrudin, buku ini memperkuat arah pembinaan lembaga mualaf di Tanah Air. Penyerahan diberikan kepada Rofiqul Umam Ahmad.
Peluncuran sembilan buku tersebut menegaskan komitmen MUI untuk terus memperkaya literatur keislaman, memperkuat dokumentasi perjalanan lembaga, serta memberikan sumbangsih pemikiran yang relevan bagi umat, bangsa, dan dunia internasional.
Editor: Muhammad Fakhruddin, Faisal Wibowo






