MUI-BOGOR.ORG, Cibinong – Sebagai bagian dari persiapan agenda besar Ijtima Ulama dan Wisuda Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan XVIII, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor mengadakan Rapat Koordinasi yang dihadiri oleh 40 Ketua MUI Kecamatan. Pertemuan penting ini dilaksanakan pada Sabtu (7/12/2024) di Aula Gedung Utama MUI Kabupaten Bogor, Cibinong, dan dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Prof. Dr. KH. Ahmad Mukri Aji, MA., MH.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Umum, H. Irfan Awaludin, M.Si., dalam laporannya menjelaskan bahwa Ijtima Ulama dan Wisuda PKU Angkatan XVIII akan dilaksanakan pada Kamis, 12 Desember 2024, bertempat di Auditorium Utama Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong.

Gus Irfan mengingatkan pentingnya kehadiran pengurus MUI Desa/Kelurahan pada acara tersebut. “Kami juga menginformasikan, telah mengundang Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar, semoga bisa hadir, serta dihadiri oleh pengurus MUI Provinsi Jawa Barat, MUI Kabupaten/Kota se-Jabodetabek, dan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bogor Terpilih, Rudy Susmanto – Jaro Ade,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor, Prof. Dr. KH. Ahmad Mukri Aji, MA., MH., menyampaikan apresiasi atas kesiapan MUI Kecamatan dalam menghadapi agenda besar ini. “Alhamdulillah, persiapan untuk Ijtima Ulama sudah matang. Saya minta seluruh pengurus MUI Kecamatan tetap solid dan kompak dengan pengurus MUI Desa dalam menyukseskan acara ini,” tegasnya.

Prof. KH. Mukri Aji menekankan pentingnya Ijtima Ulama sebagai forum strategis yang memadukan peran ulama dan umaro (pemerintah daerah) dalam menghadapi tantangan keummatan. Beberapa isu krusial yang menjadi perhatian diantaranya, semakin maraknya pinjol dan judi online, serta keprihatinannya atas pengelolaan Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) yang dinilai belum optimal. “Ini harus menjadi perhatian bersama agar Islamic Center benar-benar menjadi pusat pembinaan keislaman yang aktif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Guru Besar UIN Jakarta tersebut.
Ia juga mengutarakan kesedihan karena beberapa Ketua MUI Kecamatan dan Desa, serta para ulama banyak yang telah wafat. “Mari kita doakan, semoga mereka wafat dalam husnul khotimah, diampuni dosa-dosanya, dan diterima iman Islamnya,” terang Prof. KH. Mukri Aji. Dalam penutup sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergisitas antara ulama dan umaro. “Hubungan ini adalah kunci dalam menyelesaikan masalah-masalah keummatan. Dengan kekompakan, insya Allah, tantangan berat akan lebih mudah diatasi,” pungkasnya. (fw)
Berikutnya:
Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?