MUI-BOGOR.ORG – Drs. KH. Zaenal Adnan terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua MUI Kecamatan Parung Panjang periode 2025–2030 melalui rapat musyawarah tim formatur pada gelaran Musyawarah Kecamatan (Muscam) VI yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Parung Panjang, Sabtu (15/11/2025).
Kepada mui-bogor.org, Kiai Adnan menegaskan akan tetap bersinergi dan menjadi mitra pemerintah, menjaga kemaslahatan umat, mempererat silaturahmi antar pengurus MUI dan membimbing masyarakat.
Kiai Adnan juga menyampaikan tantangan MUI Parung Panjang ke depan, yaitu menghadapi lingkungan masyarakat yang didominasi perumahan.

“Lingkungan perumahan kini menjadi arena baru dengan dinamika sosial yang cepat dan kompleks. Oleh karena itu, penting untuk berkolaborasi antara ulama dan umaro, serta berbagai elemen masyarakat, intinya kami harus memperkuat ukhuwah dan persatuan melalui wadah yang solid,” ujar Kiai Adnan.
Ia menambahkan, permasalahan yang muncul dari masyarakat pendatang (urban) yaitu lahirnya individualisme. “Berbeda dengan pola kehidupan pedesaan, masyarakat urban mendorong lahirnya individualisme, sehingga membuka peluang munculnya kelompok-kelompok yang tidak sejalan dengan MUI maupun pemerintah,” tambahnya.
Sebagai tindakan antisipatif, MUI Parung Panjang telah berkolaborasi dengan ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. “Langkah ini bukan untuk mengubah nilai atau arah organisasi, melainkan menjaga posisi strategis MUI sebagai panutan umat,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Parung Panjang, Drs. Chairuka Judhyanto Nugroho, M.Si., turut mengapresiasi kegiatan Muscam yang berjalan kondusif. Ia akan mendukung dan memfasilitasi program kegiatan MUI ke depan.
“Kami mendukung program kegiatan MUI ke depan, seperti pengajian bulanan (syahriyahan) alhamdulillah sudah berjalan, dan harapan kami tentunya sinergitas kita semakin ditingkatkan, sehingga kita semua mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” ujar Camat Chairuka.
Di saat yang sama, Sekretaris MUI Kabupaten Bogor, Ust. Ahmad Zulfiqor, S.Hum., mengatakan bahwa pembangunan fisik harus dikombinasikan dengan pembangunan spiritual melalui pelibatan ulama lokal yang memiliki kapasitas keagamaan dan kematangan spiritual tinggi.

“Ulama harus ditempatkan tidak hanya sebagai pengajar agama, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam penguatan spiritual masyarakat,” ujar Kang Fiqor.
Kang Fiqor menilai, dengan penguatan spiritual melalui pembinaan rutin, stabilitas wilayah diharapkan dapat terjaga dan berbasis pada nilai-nilai luhur.
“Berbagai konflik sosial yang muncul saat ini banyak dipicu oleh perbedaan organisasi dan ketidaksepahaman terkait posisi ulama dan kelompok keagamaan. Karena itu, pendekatan spiritual dianggap sebagai jalan penting untuk meredam ketegangan dan mendorong kerja sama antar elemen masyarakat,” pungkasnya.

Sidang pleno pembentukan tim formatur dipimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Bogor, Dr. H. Dede Fahruroji, M.Si., kemudian menetapkan sembilan anggota tim formatur yang bertugas menentukan Ketua MUI Kecamatan Parung Panjang masa khidmah 2025–2030, yaitu:
- Drs. KH. Zaenal Adnan – Ketua MUI Demisioner
- Moh. Nurul Syaifudin, MM.Pd – Sekretaris Demisioner
- Wawan Setiawan, S.Pd.I – Bendahara Demisioner
- KH. Ismatullah – Dewan Pertimbangan
- KH. Badawi – Pimpinan Ponpes
- KH. Samhani – Pimpinan Ponpes
- H. Acep – Tokoh Masyarakat (Ketua Apdesi)
- Drs. H. Ramlan Rosyad, M.Si – Tokoh Masyarakat
- Kiai Mahdi – MUI Desa Lumpang
Musyawarah tim formatur tersebut akhirnya menetapkan Drs. KH. Zaenal Adnan sebagai Ketua MUI Kecamatan Parung Panjang periode 2025–2030.
Editor: Faisal Wibowo
Kontributor: Hapid & Firman






