MUI-BOGOR.ORG – Ketika abad ke 18 dan 19, mayoritas ulama pada saat itu tidak ada yang hanya fokus di pesantren mengaji kitab saja, namun mereka juga turun ke jalan berjuang melawan kolonialisme.
Hal itu disampaikan oleh Ust. Puad Hasan, MA, Hum dalam perkuliahan Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan ke 16 seperti yang disiarkan dalam Youtube MUI Kabupaten Bogor, Rabu (3/8/2022).
Saat ditelisik lebih jauh, ternyata diketahui pasca Perang Diponegoro pesantren berkembang menjadi lembaga pendidikan yang fokus mengaji kitab, mengajar dan mendidik santri seperti sekarang.
Selain itu, Ust. Puad juga menjelaskan bagaimana perkembangan peradaban Islam dari zaman ke zaman.
Kandidat Doktor Pemikiran Islam UIN Jakarta tersebut menceritakan, bahwa Baghdad (Iraq) yang saat itu diduduki oleh Dinasti Abasiyah sudah menjadi negara yang power full sebab yang mereka fokuskan di awal saat membangun bangsa dan negaranya ialah ilmu pengetahuan bukan politik.
“Ketika ilmu pengetahuan sudah dikuasai tinggal tunggu waktu saja untuk mengusai dunia. Makanya Pendidikan Kader Ulama (PKU) ini akan menjadi gerakan sosial berawal dari gerakan intelektual. Artinya social movement mustahil bisa sukses kalau bukan berawal dari intellectual movement, based on knowledge,” pungkasnya. (ed.fw)