Gus Udin Sampaikan Pentingnya Peran Ulama dalam Kebijakan Publik

Gus Udin Sampaikan Pentingnya Peran Ulama dalam Kebijakan Publik

CIBINONG (11/9/2023) – Ketua MUI Kabupaten Bogor bidang Pendidikan dan Kaderisasi Dr. Aep Saepudin Muhtar alias Gus Udin menggarisbawahi pentingnya peran ulama dalam membimbing masyarakat dan pemerintah dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan isu-isu penting di masyarakat.

Hal itu ia sampaikan pada kegiatan Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan XVII MUI Kabupaten Bogor di Wisma Dharmais, Sukaraja, Minggu (10/9/2023).

“Ulama bukan hanya menjadi penjaga agama, tetapi juga pemimpin moral dalam masyarakat. Oleh karena itu, peran ulama dalam kebijakan publik sangatlah penting”, ujar Gus Udin.

Foto Bersama Mahasiswa PKU XVII bersama Gus Udin setelah perkuliahan PKU di Wisma Dharmais Sukaraja, Minggu (10/9/2023)

Ia bersama mahasiswa/i PKU XVII berusaha menggali lebih dalam beberapa pemikiran atau gagasan para Ulama Klasik dan kontemporer berkaitan dengan bagaimana perannya dalam mengatasi masalah sosial di masyarakat.

Beberapa Ulama yang dibahas diantaranya, yaitu Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, Al Mawardi, Muhammad Qutb, Yusuf Al Qardhawi, dan lain-lain.

Gus Udin mengutip pendapat Al Ghazali dalam kitabnya Al iqthisad Fi Al I’tiqad yang menyatakan, agama dan kekuasaan adalah saudara kembar. Agama merupakan fondasinya sedangkan kekuasaan adalah penjaganya.

“Agama dan negara merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Dalam arti, keduanya saling membutuhkan, saling memperkokoh satu sama lain. Hal ini dirumuskan demi terciptanya kebaikan masyarakat, baik yang berkaitan dengan kehidupan keagamaan maupun kenegaraan”, tegas Doktor Ilmu Politik UIN Jakarta itu.

Di saat yang sama, Arsyi Haikal mahasiswa PKU angkatan XVII utusan MUI Kemang menuturkan, topik yang dibawakan Gus Udin ini sangat penting untuk menyadarkan para peserta PKU XVII akan positioning strategy ulama dan kader ulama dalam konstelasi politik.

“Hal ini sangat relevan dengan tugas-tugas yang akan diemban oleh para kader ulama nantinya di tengah masyarakat untuk menciptakan rasa aman, nyaman dan perdamaian di tengah ancaman polarisasi bangsa kita”, pungkas Haikal. (ed.fw)