MUI Bogor Bentuk Majma’ Tashwir Al-Masail

MUI Bogor Bentuk Majma’ Tashwir Al-Masail Majma' Tashwir al-Masail

MUI-BOGOR.ORG, CibinongMajma’ Tashwir al-Masail [MTM] merupakan forum yang lahir untuk mewadahi para alumni Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang concern di kajian keagamaan [al-masail al-diniyah]. Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor, H. Irfan Awaludin, M.Si., kemudian mengumpulkan para kader ulama yang memiliki keahlian di bidang kajian kitab kuning berkumpul di Kantor MUI Kabupaten Bogor, Cibinong, pada 13 Februari 2025.

Dari pertemuan perdana tersebut, lahirlah Forum Majma’ Tashwir al-Masail, bukan bahtsul masail yang merupakan identitas lembaga keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dan bukan pula ijtima’ ulama karena dianggap terlalu resmi. Koordinator forum ini ialah Dr. Abdul Wafi Muhamin, M.IRKH, sementara Ketua Dewan Pembina ialah KH. Ahmad Ibnu Athoillah.

Kepada mui-bogor.org, Koordinator MTM, Gus Wafi mengatakan, forum ini merupakan kepanjangan tangan dari bidang fatwa MUI Kabupaten Bogor, sehingga setiap masalah keumatan yang membutuhkan jawaban perspektif agama akan ditampung dan didiskusikan di forum ini, dan keputusan-keputusan yang dianggap penting untuk difatwakan akan diajukan kepada komisi fatwa.

Rapat Perdana Majma' Tashwir al-Masail [MTM], Kamis, 13 Februari 2025
Rapat Perdana Majma’ Tashwir al-Masail [MTM], Kamis, 13 Februari 2025. Foto: Istimewa

Pimpinan Pondok Pesantren Al Musthofawiyah Megamendung tesebut juga menjelaskan, kegiatan perdana MTM ini dilaksanakan pada hari Ahad, 23 Februari 2025. “Pada kegiatan perdana, kami mengangkat tema tentang kebijakan Pemerintah Kabupaten Bogor terkait proporsi dana hibah yang anggarannya dianggap timpang antara untuk keagamaan dan non keagamaan,” ujar Gus Wafi.

Gus Wafi melanjutkan, pada pelaksanaanya diskusi perdana MTM berjalan sangat alot, baik yang pro kebijakan pemerintah maupun yang kontra sama-sama memiliki argumentasi. “Ternyata, kedua kubu memiliki dalil yang sama, yaitu tasharruf al-imam ‘ala al-ra’iyyah manuthun bi al-mashlahah, kebijakan pemerintah mengacu pada kemaslahatan. Bahwa tugas pemerintah adalah mendistribusikan anggaran dengan adil, yaitu mendahulukan yang lebih membutuhkan, lebih maslahat dan lebih penting, serta menyamaratakan terhadap kebutuhan yang sama dan sama-sama penting,” bebernya.

Kegiatan perdana Majma' Tashwir al-Masail [MTM] pada Ahad, 23 Februari 2025
Kegiatan perdana Majma’ Tashwir al-Masail [MTM] pada Ahad, 23 Februari 2025. Foto: Istimewa

Disinilah kedua kubu berbeda dalam melihat mana yang lebih membutuhkan, mana yang lebih maslahat dan yang lebih penting. Bahkan kedua kubu juga berbeda dalam mendahulukan antara mendahulukan kepentingan memelihara agama [hifzh al-din] dari pada menjaga jiwa [hifzh al-nafs], atau sebaliknya.

Kedepan, kata Gus Wafi, forum ini akan dilaksanakan di pesantren-pesantren, Syahriyahan MUI Kecamatan, dan menjadi salah satu agenda Pendidikan Kader Ulama. Kehadiran forum ini diharapkan mampu menjadi forum keagamaan yang akan banyak mewarnai pesantren-pesantren, sehingga tradisi munazharah dan mudzakarah hidup menjamur di dunia pesantren di Kabupaten Bogor. (ed.fw)