MUI Peringatkan Da’i Larang Kampanye di Masjid

MUI Peringatkan Da’i Larang Kampanye di Masjid

CIBINONG, MUI-BOGOR.ORG – Untuk menjaga ukhuwah, garda terdepannya adalah para da’i dan pengurus masjid, karena pada keduanya dakwah dapat disuarakan setiap saat. Sikap politik masyarakat akan dipengaruhi oleh konten dakwah, kalau kontennya yang diterima masyarakat santun, adem, ayem, dan mencerahkan, maka perilaku politik masyarakat akan demikian. 

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KH Ahmad Zubaidi pada acara Silaturahmi dan Halaqah Dakwah dengan tema “Urgensi Peran Dai dan Dewan Kemakmuran Masjid dalam Menjaga Ukhuwah di Tahun Politik”, yang diselenggarakan oleh MUI Kota Bekasi bekerja sama dengan MUI Pusat, Rabu (11/10/2023). 

Menurutnya, situasi saat masyarakat mengalami polarisasi politik harus diiringi dengan pendidikan politik yang mencerdaskan. Yaitu, pemahaman bahwa beda pilihan haruslah tetap bersatu, beda pilihan tidak boleh menyebabkan kebencian apalagi konflik dan permusuhan.  

“Karena itu, dai dan DKM masjid harus menjadi pelopor dalam mempersatukan umat, jangan terjebak dalam fanatisme politik berlebihan,” tegas Kiai Zubaidi sebagaimana dikutip mui-bogor.org dari mui.or.id, Kamis (12/10).

“Dai kalau mau berkampanye silakan saja tapi tempatnya bukan di masjid, dan itupun para dai harus tetap memperhatikan rambu-rambu dakwah, jangan karena hasrat politik lalu melakukan kampanye yang dapat menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat,” tambahnya lebih lanjut. 

Kiai Zubaidi juga menyampaikan terkait pandangan tidak tepat yang seringkali dilontarkan sebagian orang yang mempertanyakan alasan masjid tidak boleh untuk kampanye, padahal dapat mempersatukan umat islam dalam satu pilihan. 

“Jawabnya tiada lain kalau masjid dijadikan tempat kampanye politik praktis, tentu jamaahnya justru akan terpecah, karena preferensi politik jamaah berbeda-beda yang dengan argumen apapun sulit disatukan, karena mereka punya argumen masing-masing, ” jelas Kiai Zubaidi.  

Karena itu untuk menjaga ukhuwah di tahun politik ini, terang Kiai Zubaidi, yang terpenting adalah menyadari bahwa pilihan kita pun sifatnya masih ijtihad pribadi dan belum tentu benar. Dengan demikian, kita juga harus menghormati ijtihad orang lain dalam memilih pemimpin yang diyakini akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. (ed.fw)

Sumber: https://mui.or.id/baca/berita/komisi-dakwah-mui-ingatkan-dai-tak-kampanye-politik-di-masjid