MUI-BOGOR.ORG – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Rancabungur dan MUI Kecamatan Citeureup menggelar pengajian bulanan (Syahriahan) sekaligus Tarhib Ramadhan sebagai wujud persiapan spiritual dan sosial masyarakat.
Di Kecamatan Rancabungur, pengajian diisi tausiyah oleh Ketua MUI Kecamatan Rancabungur, KH. Drs. Mohamad Yani, yang mengajak jamaah untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin dalam menyambut Ramadhan.
“Bulan Ramadhan adalah bulan keberkahan. Kita harus menyambutnya dengan kesiapan fisik, mental, dan spiritual. Perbanyak ibadah, kuatkan silaturahmi, dan tingkatkan kepedulian sosial agar kita mendapat keberkahan yang sempurna,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala KUA Rancabungur, H. Jalul Amin, dalam sambutannya mengapresiasi peran MUI yang tetap istiqamah dalam menjaga nilai-nilai keagamaan hingga tingkat desa. “MUI memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga nilai-nilai Islam agar tetap hidup di tengah masyarakat. Sinergi yang terjalin antara MUI, pemerintah, dan masyarakat harus terus kita jaga agar kehidupan keagamaan tetap harmonis,” ujarnya.
Di saat yang sama, Camat Rancabungur, Dita Aprillia, juga memohon maaf kepada masyarakat seraya mengajak seluruh elemen untuk menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa proses pemilihan kepala daerah di Kabupaten Bogor berjalan kondusif, dan mengajak seluruh masyarakat untuk menaati kebijakan pimpinan baru demi kemajuan bersama.
“Kita semua harus berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan kedamaian, termasuk dalam menyikapi hasil Pilkada. Mari kita sambut Ramadhan dengan penuh ketakwaan dan semangat kebersamaan,” ungkapnya.

Sementara itu, MUI Kecamatan Citeureup juga menggelar pengajian bulanan (Syahriahan) sekaligus Tawaqufan atau penutupan pengajian menjelang Ramadhan, yang bertempat di Aula Kecamatan Citeureup.
Ketua MUI Kecamatan Citeureup, KH. Muhammad Basri, S.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya persiapan menyambut bulan suci Ramadhan, tidak hanya dari segi fisik tetapi juga ruhani. “Ramadhan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga momentum untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan memperkuat hubungan dengan Allah serta sesama manusia. Oleh karena itu, persiapan lahir dan batin sangat diperlukan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar umat Islam menjaga kesehatan agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan optimal. “Tubuh yang sehat akan mendukung ibadah yang maksimal. Maka, mari kita jaga pola makan, istirahat yang cukup, dan tetap semangat dalam menyambut bulan penuh rahmat ini,” pesannya. (ed.fw)