Penutupan Kuliah PKU 18 Berlangsung Khidmat, Yang Sadar Pasti Bertahan

Penutupan Kuliah PKU 18 Berlangsung Khidmat, Yang Sadar Pasti Bertahan Foto Bersama Peserta PKU angkatan ke 18.

Saya adalah kalian yang lain, dan kalian adalah saya yang lain. Kita memiliki hakikat yang sama meski dalam wujud berbeda. Karena itu, tetaplah bersama, saling mendukung, dan jadilah insan yang saleh” [H. Irfan Awaludin]

MUI-BOGOR.ORG, Sukaraja – Saya adalah kalian yang lain, dan kalian adalah saya yang lain. Kita memiliki hakikat yang sama meski dalam wujud berbeda. Karena itu, tetaplah bersama, saling mendukung, dan jadilah insan yang saleh. Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor, H. Irfan Awaludin, M.Si., menyampaikan hal tersebut pada penutupan perkuliahan Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan ke 18 di Balai Diklat Dharmais, Sukaraja, Sabtu (16/11/2024).

Gus Irfan menambahkan, bahwa makna saleh tidak hanya saleh secara individual, namun juga sosial, juga tidak hanya dalam perilaku, tetapi juga dalam ilmu, harta, dan jabatan. “Sebab kesalehan sejati mencakup semua aspek, bukan hanya diri sendiri,” ujarnya.

Suasana penutupan perkuliahan PKU 18
Suasana penutupan perkuliahan PKU 18. Foto: istimewa

Sementara itu, Direktur Pelaksana PKU MUI Kabupaten Bogor, Ahmad Zulfiqor, mengatakan bahwa PKU angkatan ke 18 ini merupakan salah satu yang terbaik, dan secara filosofis angka 18 ini memiliki makna tersendiri. Angka 1 melambangkan tauhid, angka 8 melambangkan infinity, sesuatu yang tak pernah berakhir. Harapan saya, meskipun perkuliahan ini usai, akang-akang dan teteh-teteh tetap terhubung dalam satu ikatan persaudaraan yang abadi,” katanya.

Direktur Pelaksana PKU MUI Kabupaten Bogor, Ahmad Zulfiqor
Direktur Pelaksana PKU MUI Kabupaten Bogor, Ahmad Zulfiqor Foto: istimewa

Di saat yang sama, Lurah atau Ketua Angkatan PKU 18, Dede Maryadi menyampaikan, bahwa kuliah selama empat bulan telah kita lalui bersama, alhamdulillah semuanya mampu bertahan sampai akhir, hingga tiba di hari penutupan ini.  “Yang sadar pasti bertahan, penutupan ini bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan baru. Seperti ruh yang Allah tiupkan pada manusia di usia empat bulan, ini adalah momen untuk melangkah lebih jauh,” ungkap Kang Demar sapaan akrabnya.

Suasana penutupan perkuliahan PKU 18 Diiringi Pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Suasana penutupan perkuliahan PKU 18. Foto: istimewa

Pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan doa bersama, kemudian prosesi pembaiatan (pembacaan ikrar/janji alumni) berjalan lancar dipandu oleh KH. Tohirudin, M.Pd. Suasana haru tercipta saat para peserta dan panitia serta para dosen saling bersalaman. Momentum ini menjadi pengingat bahwa ini merupakan perjalanan awal, dan kebersamaan adalah kunci untuk terus bertahan.

Prosesi pembaiatan (pembacaan ikrar/janji alumni) oleh KH. Tohiruddin, M.Pd
Prosesi pembaiatan (pembacaan ikrar/janji alumni) oleh KH. Tohiruddin, M.Pd. Foto: istimewa

Sebagai wujud apresiasi atas dedikasi dan kerja keras selama empat bulan pelaksanaan perkuliahan, panitia memberikan penghargaan kepada tiga peserta terbaik, yaitu: Abdul Rahman (MUI Kec. Sukamakmur) sebagai penghafal tercepat, Nuraida Fitriani (MUI Kec. Cibinong) sebagai penulis refleksi terbaik, dan Ikbal Septiadi (MUI Kec. Gunung Putri) sebagai penulis resume terbaik. (Asep-ed.fw)

“Angka 1 melambangkan tauhid, angka 8 melambangkan infinity, sesuatu yang tak pernah berakhir. Harapan saya, meskipun perkuliahan ini usai, akang-akang dan teteh-teteh tetap terhubung dalam satu ikatan persaudaraan yang abadi” [Ahmad Zulfiqor]