Sukaraja (28/8/2023) – Mahasiswa/I Pendidikan Kader Ulama angkatan XVII MUI Kabupaten Bogor ditekankan untuk memiliki kejernihan hati dalam setiap melangkah. Salah satu cara untuk mencapai kejernihan hati tersebut ialah melalui ilmu tasawuf.
Hal itu disampaikan oleh Drs. KH. Husnuddin pada perkuliahan PKU angkatan XVII di Wisma Dharmais Sukaraja, Minggu (27/8/2023).
Kyai Husnuddin mengatakan, memahami dan memperdalam ilmu tasawuf dapat memperkaya kehidupan rohani seseorang.

“Ada lebih dari 2000 definisi yang berbeda tentang tasawuf. Namun, menurutnya, Ilmu tasawuf adalah ilmu rasa, ilmu perjalanan rohani seorang hamba menuju Allah SWT”, ujar Alumni PKU angkatan VI tersebut.
Kyai Husnuddin juga menetapkan target yang jelas kepada mahasiswa/I PKU XVII. Mereka diminta untuk melakukan riyadhah (latihan spiritual) selama dua minggu dengan mencatatkan hasilnya di kertas riyadhah yang telah dibagikan.
Menurutnya, ilmu tasawuf bukan hanya tentang teori, tetapi juga praktek. Mahasiswa/I PKU XVII diminta untuk melaksanakan tahajud, dhuha, hajat, istighfar, dan sholawat, sehingga mereka dapat merasakan kenikmatan dan efek rohani dari ibadah tersebut.

Kyai Husnuddin juga membahas al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 152 yang mengingatkan umat Islam untuk selalu mengingat Allah. Dalam ayat ini, tidak ada keterangan waktu dan tempat, sedangkan dalam perintah sholat, terdapat keterangan waktu.
“Hal ini menunjukkan bahwa zikir kepada Allah tidak terbatas ruang dan waktu. Zikir kepada Allah dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, dan saat kita mengingat Allah, itu adalah ekspresi syukur kita kepada-Nya,” tuturnya.
Ia berharap pembelajaran ilmu tasawuf ini dapat membantu para kader ulama dalam pengembangan spiritualitas dan akan menjadi ulama yang lebih bijaksana dalam membimbing umat Islam. (ed.fw)