Perbuatanmu Cerminan Hatimu

Perbuatanmu Cerminan Hatimu

Oleh: Drs. KH. Moh. Husnuddin

Hikmah ini sejalan dengan Firman Allah SWT, “Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya”. (QS. Al-Baqarah: 273) dan dengan apa yang disabdakan Rasulullah SAW dalam hadits shahih, “Ingatlah, bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika baik segumpal daging itu maka baik semua anggota tubuhnya. Dan jika buruk segumpal daging itu maka buruk pula semua anggota tubuhnya. Itulah hati”.

Inti dari firman Allah SWT dan sabda Nabi Muhammad SAW tersebut menunjukkan begitu penting dan istimewanya hati (qalbu) bagi kehidupan manusia. Sehingga Imam al-Gazali rahimahullah menyerupakan hati dengan pohon dan anggota tubuh dengan ranting-rantingnya. Hidup dan matinya ranting, segar dan layunya ranting tergantung kepada pohon.

Beliaupun juga menyerupakan hati dengan raja (kepala negara, pemimpin) dan anggota tubuh dengan para tentaranya. Dan sebagai wajah syabahnya (titik temunya) Beliau mengatakan, “jika rajanya shalih (cakap dan berakhlak mulia) maka rakyatnya akan hidup sejahtera. Dan jika rajanya seorang durjana maka rakyatnya akan hidup sengsara”

Melalui hikmah ini Syaikh Ibn ‘Athaillah qassasallahu sirrah memberikan isyarat bahwa apa yang Allah SWT simpan dalam hati seorang hamba baik berupa kebaikan atau keburukan, cahaya atau kegelapan, keilmuan atau kebodohan, belas kasih atau kekerasan, kikir atau dermawan, kesenangan atau kesedihan, kesadaran atau kelalaian, makrifat atau pengingkaran dan yang lainnya dari akhlak terpuji maupun tercela, semuanya akan nampak dalam gerak gerik anggota tubuhnya.

Jadi perilaku anggota tubuh manusia mengikuti suasana hatinya. Ketika dalam hatinya penuh dengan cahaya makrifat kepada Allah SWT maka tidak ada lagi yang dicarinya melainkan Dia. Pandangannya tertuju pada objek-objek yang diridhai-Nya.

Telinganya akan merasakan kenikmatan dalam mendengarkan lantunan kalam suci-Nya. Hidungnya menjadi alat relaksasi setiap saat untuk mengingat kebaikan-Nya. Bibirnya tidak bergerak kecuali membawa manfaat untuk dirinya dan orang lain. Lidahnya selalu basah dalam menyebut asma-asma kudus-Nya. Tangannya menjadi multimedia untuk meraih anugerah-anugerah-Nya dan membantu saudara-saudara.

Kakinya akan melangkah menuju tempat-tempat yang menghasilkan keberkahan dalam hidupnya. Dan pada akhirnya akan menghasilkan karya-karya gemilang dan peninggalan-peninggalan yang bermanfaat buat kehidupan manusia.

Sebaliknya, jika dalam hati seseorang ada pengingkaran kepada Allah, suasana batinnya gelap gulita tanpa cahaya-Nya, keruh dan kotor karena dosa, maka anggota tubuhnya akan merespon dengan tindakan-tindakan yang akan membawa kerusakan dan kerugian dunia akhirat.

Matanya akan menikmati pemandangan haram dan meremehkan orang. Telinganya hanya mendengar berita-berita hoak dan fitnah. Hidungnya digunakan untuk menghirup kemaksiatan. Dari mulutnya keluar beterbangan kata-kata dusta, sumpah serapah, makian, cacian, hinaan, fitnah, adu domba dan kata-kata kotor lainnya. Tangannya menjadi lumpuh untuk berbuat baik dan terampil dalam berbuat maksiat dan cekatan membuat kerusakan.

Kakinya sangat ringan melangkah ke tempat-tempat kemaksiatan. Bahkan ilmu dan jabatannya justru menjadi alat canggih untuk mencapai kepuasan nafsu dan syahwatnya. Dan pada akhirnya dia akan menghasilkan karya yang membuat diri dan orang lain rugi dunia dan akhirat.

Dr. Muhammad Sa’id Ramdhan al-Buthi menambahkan untuk kelompok manusia yang hatinya kotor adalah orang munafik. Meski perilakunya seperti orang beriman, dari mulutnya keluar kata-kata manis dan gerak-geriknya seperti orang shalih.

Namun ini semua hanya sekedar topeng agar orang-orang tidak melihat dan mengetahui kebusukan-kebusukan hatinya. Hanya saja usahanya ini banyak yang tidak berhasil. Alasannya, perbuatan-perbuatan baik yang tidak terkoneksi dengan kebersihan hati akan hilang keindahan dan daya tariknya. Dan cepat atau lambat kebusukan hatinya akan segera tercium orang banyak. (ed.fw)

Wallâhu a’lam bish-shawâb.

Note: Artikel ini sudah terbit di Majalah Kalam Ulama Edisi 24 Tahun XIII Juni 2023