Jadi Penentu Indonesia Emas 2045, LPKPU Ajak Gen-Z Jaga Mental dan Perkuat Akidah

Jadi Penentu Indonesia Emas 2045, LPKPU Ajak Gen-Z Jaga Mental dan Perkuat Akidah Gambar Ilustrasi

MUI-BOGOR.ORG – Peran Generasi Z (kelahiran tahun 1997-2012) dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 sangat penting. Mereka memiliki berbagai keunggulan, seperti melek teknologi, kreatif, dan kritis, namun di saat yang sama juga menghadapi tantangan serius terkait kesehatan mental. Survei Jakpat (2024) mencatat 61 persen Gen-Z mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba dan drastis (mood Swing), 54 persen mengalami gangguan tidur, 38 persen masalah pengendalian diri, dan 37 persen mengalami kecemasan.

Hal tersebut disampaikan oleh Faisal Wibowo, M.I.Kom., dalam kegiatan School Goes To MUI (SGTM) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian Keagamaan dan Pemberdayaan Umat (LPKPU) MUI Kabupaten Bogor, di Aula Kantor MUI Kabupaten Bogor, Cibinong, Kamis (21/8/2025).

Faisal Wibowo, M.I.Kom., dan Andika Ramadhan, S.Pd., saat menjadi narasumber dalam kegiatan School Goes To MUI (SGTM). Foto: Tim Digital MUI Kab. Bogor

Kang Faisal menambahkan, Gen-Z menghadapi beragam tantangan mental seperti kecemasan, kekosongan, burnout, hingga overthinking. Berdasarkan survei, cara yang paling sering dilakukan Gen-Z untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan tidur (68 persen), mendengarkan musik (57 persen), curhat di media sosial (54 persen), dan menyendiri (51 persen).

“Ketika sedang mengalami kecemasan, burnout, atau overthinking, banyak di antara adik-adik yang justru lari ke media sosial lalu melakukan doomscrolling. Hal ini membuat kalian tenggelam dalam konten-konten kosong yang tidak bermakna,” terangnya.

Siswa-Siswi SMK Al Asiyah Cibinong saat mengikuti kegiatan SGTM. Foto: Tim Digital MUI Kab. Bogor

Ia menegaskan bahwa dalam kondisi seperti itu, yang sebenarnya jauh bukanlah Allah SWT, melainkan fokus diri yang habis terkuras oleh media sosial. “Saat otak terlalu dibanjiri dengan konten meaningless, maka bagian otak yang seharusnya terhubung kepada Allah SWT justru terkikis,” tambahnya.

Sebagai solusi, ia mengajak para Gen-Z untuk memperbaiki koneksi spiritual melalui shalat tahajud, dzikir, tilawah Al-Qur’an, serta bertawakkal. “Shalat dan dzikir bukan sekadar ritual semata, tetapi juga menjadi cara untuk meng-upgrade kesehatan mental sekaligus memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT,” tuturnya.

Foto bersama siswa-siswi SMK Al Asiyah Cibinong. Foto: Tim Digital MUI Kab. Bogor

Sementara itu, Andika Ramadhan, S.Pd., mengingatkan para siswa-siswi akan bahaya tawuran, judi online, narkoba, LGBT, munculnya aliran-aliran sesat dan menyimpang, serta kelompok berpaham radikalisme.

“Permasalahan di Bogor ini sangat kompleks. Karena itu, saya mengajak kalian semua untuk kembali kepada nilai-nilai Islam. Tidak ada benteng yang lebih kuat dari akidah, syari’ah, dan akhlak Islam sebagai penjaga kita dari berbagai persoalan tersebut,” terangnya.

Siswa-Siswi SMK Mekanik Cibinong saat mengikuti kegiatan SGTM. Foto: Tim Digital MUI Kab. Bogor

Acara SGTM kali ini diikuti oleh siswa-siswi dari SMK Mekanik Cibinong dan SMK Al Asiyah Cibinong, masing-masing sebanyak 50 siswa beserta dewan guru pendamping. Kegiatan dilaksanakan dalam dua sesi, pagi dan siang.

Dari SMK Mekanik Cibinong hadir empat orang guru pendamping, yaitu Waka Kesiswaan Syarif Hidayatullah, ST., M.Pd., Pembina OSIS Kholifah, S.Pd.I., serta Guru PAI Daenuri, S.Pd. Sementara itu, dari SMK Al Asiyah Cibinong turut hadir Fahri Ali Al Qorni, S.Pd.I., Syukron Muslih, S.Pd.I., dan Ali Imron, S.Pd.

Foto bersama siswa-siswi SMK Mekanik Cibinong setelah mengikuti kegiatan SGTM. Foto: Tim Digital MUI Kab. Bogor
Foto bersama siswa-siswi SMK Mekanik Cibinong setelah mengikuti kegiatan SGTM. Foto: Tim Digital MUI Kab. Bogor

Dalam kesempatan itu, Fahri Ali Al Qorni, S.Pd.I., menyampaikan apresiasinya kepada MUI Kabupaten Bogor atas undangannya. “Tentu kami sangat berterima kasih atas undangan ini. Program ini sangat penting untuk memberikan wawasan dan pencerahan kepada anak-anak kami. Semoga ilmu yang mereka dapatkan bisa bermanfaat dan diamalkan,” pungkas Waka Humas SMK Al Asiyah tersebut. (fw)