Memakmurkan Masjid adalah Kunci Kesuksesan Umat Islam

Memakmurkan Masjid adalah Kunci Kesuksesan Umat Islam

MUI-BOGOR.ORG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2024 terdapat 3.285 masjid dan 2.004 musholla di Kabupaten Bogor. Jika setiap masjid mampu memakmurkan 200 jamaah, maka akan ada 657.000 jamaah yang makmur, itu berarti masyarakat Kabupaten Bogor akan makmur.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Barat, KH. Mohammad Mansur Syaerozy, dalam Stadium General Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan XIX di Aula Balai Diklat Dharmais, Kecamatan Sukaraja, Sabtu (9/8/2025).

Kiai Mansur memaparkan enam langkah penting untuk memakmurkan dan dimakmurkan oleh masjid:

  1. Niat yang kuat untuk mengurus dan memakmurkan masjid.
  2. Memiliki pengetahuan tentang masjid.
  3. Menyusun program pemakmuran masjid.
  4. Menyelaraskan program dengan pengurus dan jamaah.
  5. Melaksanakan program dengan ikhlas dan melakukan evaluasi.
  6. Meyakini hasil dari upaya tersebut.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Barat, KH. Mohammad Mansur Syaerozy, saat menyampaikan materi Studium General PKU angkatan XIX. Foto: istimewa

Kiai Mansur menambahkan, bahwa dalam hadis qudsi, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di bumi adalah masjid-masjid. Dan sesungguhnya orang-orang yang mendatangi rumah-Ku adalah yang memakmurkannya. Maka beruntunglah orang-orang yang bersuci di rumahnya lalu mendatangi-Ku di rumah-Ku, maka hak-Ku memberi kemuliaan kepada yang datang ke rumah-Ku.”

Hadis lain menjelaskan, jika Allah menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk bumi, maka penyakit itu akan dijauhkan dari orang yang gemar memakmurkan masjid. Al-Qur’an juga menegaskan perintah ini dalam QS. At-Taubah ayat 18:

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Barat, KH. Mohammad Mansur Syaerozy, saat menyampaikan materi Studium General PKU angkatan XIX. Foto: istimewa

Kiai Mansur menjelaskan bahwa pemakmuran masjid mencakup tiga bidang, yaitu: 1). Idarah: administrasi dan manajemen masjid. 2). Imarah: kegiatan ibadah, pendidikan, dan sosial yang memakmurkan masjid. 3) Ri’ayah: pemeliharaan fisik dan fasilitas masjid. Menurutnya, program pemakmuran akan jauh lebih efektif jika dilakukan secara berjamaah.

Kiai Mansur mengajak para kader ulama untuk meraih kesuksesan dengan memakmurkan masjid sekaligus dimakmurkan oleh masjid. Ia mengaitkan hal ini dengan visi Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045, dengan indikator pendapatan per kapita mencapai Rp17 juta per bulan.

Ia memotivasi peserta untuk meraih lima kesuksesan hidup: sukses beragama, sukses ekonomi, sukses berkeluarga, sukses kesehatan, dan sukses berbangsa serta bernegara. “Orang kalau agamanya sukses, pasti juga sukses ekonominya,” tegasnya.

Menurutnya, doa untuk kesuksesan sebenarnya sudah kita panjatkan setiap hari melalui doa qunut, doa duduk di antara dua sujud, dan doa setelah shalat. Semua doa itu memuat permohonan ampunan, kasih sayang Allah, kesehatan, bimbingan, dan hidayah. “Maka ubahlah nasibmu,” pesannya.

Kepada peserta PKU yang mayoritas alumni pesantren, ia berpesan: “Pesantren ibarat mata air, dan masjid ibarat sawah. Air dari mata air akan lebih bermanfaat jika mengalir mengairi sawah-sawah, bukan hanya mengalir ke muara.” Sebagai pengusaha, ia juga mengingatkan pentingnya berwirausaha: “99 pintu rezeki ada di perdagangan, maka berdaganglah,” pungkasnya. (indh-ed.fw)