MUI-BOGOR.ORG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cibinong sukses menyelenggarakan Musyawarah Kecamatan (MUSCAM) VI di Aula Kantor Kecamatan Cibinong, Senin (13/10/2025). Kegiatan ini merupakan forum musyawarah tertinggi MUI di tingkat kecamatan yang berfungsi untuk mengevaluasi program kerja sebelumnya, menetapkan kepemimpinan baru, serta merumuskan arah kebijakan organisasi untuk lima tahun ke depan.
Ketua Panitia Pelaksana, Ust. Deden Ibnu Aqil, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa MUSCAM merupakan momentum penting untuk memperkuat peran MUI dalam membina umat dan menjaga sinergi antara ulama dan umara di wilayah Cibinong.

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Camat Cibinong, H. Drs. Acep Sajidin, M.Si. Dalam forum tersebut, ditetapkan sembilan orang Tim Formatur yang bertugas menyusun kepengurusan baru MUI Kecamatan Cibinong periode 2025–2030. Tim ini terdiri atas unsur Dewan Pertimbangan, Ketua, Sekretaris, dan Bendahara MUI Kecamatan demisioner, Ketua MWC NU, Ketua DMI, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah Cikaret, serta dua tokoh agama Cibinong.
Berdasarkan hasil rapat Tim Formatur yang digelar di hari yang sama, KH. Moch. Syarifudin, S.Pd.I., kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MUI Kecamatan Cibinong periode 2025–2030.

Pembinaan Da’I Muda hingga Kaji Ulang Perizinan Rumah Ibadah
Pasca gelaran MUSCAM, kepada mui-bogor.org, KH. Syarifudin menyampaikan visinya untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan, seperti pengajian bulanan (syahriyahan) di setiap MUI Kelurahan. Menurutnya, program tersebut efektif memperkuat silaturahmi antar pengurus dan menjadi sarana membahas persoalan keagamaan di tingkat kelurahan.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pembinaan dai dan daiyah muda, pembinaan marbot dan DKM masjid, serta pengkajian ulang perizinan pendirian rumah ibadah dengan melibatkan tokoh masyarakat dan para ulama setempat. “Hal ini penting agar potensi pergesekan sosial dapat dicegah di wilayah yang mayoritas penduduknya muslim,” ujarnya.

Program lain yang menjadi perhatian adalah pendataan ulang masjid, majelis taklim, dan pondok pesantren di Kecamatan Cibinong. Menurut KH. Syarifudin, tiga pilar tersebut merupakan benteng ukhuwah Islamiyah dan penjaga dari penyebaran paham-paham yang menyimpang di tengah masyarakat.
Sementara itu, Camat Cibinong H. Drs. Acep Sajidin, M.Si., menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi dan harapannya agar MUI terus menjaga sinergi dengan pemerintah kecamatan.

“Selamat kepada Kiai Syarifudin yang terpilih kembali menjadi Ketua MUI, kami berharap kegiatan seperti pengajian syahriyahan yang mempertemukan ulama dan umara di setiap kelurahan dapat terus dilestarikan,” ujarnya
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama antara MUI dan pemerintah akan diperkuat dalam bidang pembinaan keagamaan dan kebersihan lingkungan. “Slogan kebersihan sebagian dari iman kini perlu dimaknai lebih dalam, kebersihan adalah buah dari keimanan seseorang. Semakin tinggi iman, semakin besar kepedulian terhadap kebersihan,” katanya.

Camat Acep menutup dengan sebuah pesan, “Agama adalah pondasi, dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala yang tanpa pondasi akan hancur, dan segala yang tanpa penjaga akan mudah hilang. Jika ulama dan umara bersatu, maka Cibinong akan menjadi wilayah yang mantiqotun toyyibatun wa robbun ghofur,” pungkasnya.
Kontributor: Helmi Hardiansyah
Editor: Faisal