Muscam MUI Sukajaya Tetapkan KH. Iqbal Fauzi Sebagai Ketua: Perkuat Syahriyahan dan Fokus Masalah Munakahat

Muscam MUI Sukajaya Tetapkan KH. Iqbal Fauzi Sebagai Ketua: Perkuat Syahriyahan dan Fokus Masalah Munakahat MUSCAM VI MUI Kecamatan Sukajaya berjalan sukses dan menetapkan kembali KH. Iqbal Fauzi sebagai Ketua MUI Kecamatan Sukajaya Masa Khidmat 2025-2030. Foto: Tim MUI Online

MUI-BOGOR.ORG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sukajaya sukses menggelar Musyawarah Kecamatan (MUSCAM) VI yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional, Rabu (22/10/2025). Dalam Muscam yang dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Sukajaya ini, KH. Iqbal Fauzi kembali ditetapkan sebagai Ketua MUI Sukajaya masa bakti 2025–2030.

Muscam VI ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi peran ulama, apalagi bertepatan dengan Hari Santri Nasional. Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor, KH. Ahmad Ibnu Athoillah, dalam sambutannya menegaskan kembali peran strategis MUI sebagai Shadiqul Hukumah (mitra pemerintah) dan Khadimul Ummah (pelayan umat).

Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor, KH. Ahmad Ibnu Athoillah, saat memberikan sambutan. Foto: Tim MUI Online

Kiai Atho mengingatkan bahwa keberadaan ulama bukan sekadar simbol keagamaan, tetapi juga pilar dalam menjaga kesatuan umat melalui musyawarah dan organisasi.

Ia mengutip dua ayat Al-Qur’an sebagai landasan pentingnya musyawarah dan persatuan, yaitu QS. Ali Imran [3]:159, yang menekankan pentingnya lemah lembut dan bermusyawarah (wasyāwirhum fil amr), dan QS. As-Shaff [61]:4, yang menyerukan perjuangan di jalan Allah dalam barisan yang teratur, “seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”

“MUI hadir untuk menjaga ukhuwah, menguatkan barisan umat, dan menjadi mitra pemerintah dalam menegakkan nilai-nilai Islam di masyarakat,” tegas Pimpinan Pondok Pesantren Darul Wafa Rumpin tersebut.

Camat Sukajaya, Dra. Rahmawati Aries, M.Si., saat membuka secara resmi MUSCAM VI MUI Kecamatan Sukajaya. Foto: Tim MUI Online

Muscam VI MUI Kecamatan Sukajaya menetapkan kembali KH. Iqbal Fauzi sebagai Ketua MUI Sukajaya masa bakti 2025–2030 melalui proses musyawarah Tim Formatur yang dipandu oleh Tim Supervisi dari MUI Kabupaten Bogor, Ust. Dr. H. Dede Fahruroji, M.Si. dan Ust. Ahmad Zulfiqor, S.Hum.  Adapun susunan Tim Formatur tersebut, yaitu:

  1. Dra. Rahmawati Aries, M.Si (Camat Sukajaya) – Dewan Pertimbangan MUI Sukajaya demisioner
  2. KH. M. Hudri Hanani – Dewan Pertimbangan MUI Sukajaya demisioner
  3. KH. Iqbal Fauzi – Ketua MUI Sukajaya demisioner
  4. Kiai Asep Jibril – Sekretaris MUI Sukajaya demisioner
  5. KH. Ujang Khoerudin – Utusan Pondok Pesantren
  6. KH. Oyo Sunarya – Utusan Pondok Pesantren
  7. KH. Tajudin – Utusan Pondok Pesantren
  8. KH. Abdul Rohim – Utusan Pondok Pesantren
  9. Kiai Ismatullah – Utusan Pondok Pesantren
Tim Supervisi dari MUI Kabupaten Bogor, Ust. Ahmad Zulfiqor, S.Hum, saat memimpin sidang pleno pembentukan Tim Formatur. Foto: Tim MUI Online

Kepada mui-bogor.org, Ketua MUI Kecamatan terpilih, KH. Iqbal Fauzi, memaparkan program prioritas yang akan diperkuat pada masa kepengurusan mendatang. Ia menyebut, program unggulan yang akan terus digalakkan adalah pengajian syahriahan yang diadakan secara bergilir dari desa ke desa setiap sebulan sekali.

“Syahriahan ini adalah pondasi. Walaupun Kecamatan Sukajaya berada di pelosok, tidak menutup kemungkinan berpotensi ada ajaran-ajaran yang menyimpang,” kata Kiai Iqbal, mencontohkan pernah adanya pesantren yang radikal yang sempat eksis di Sukajaya.

Menurut Kiai Iqbal, pengajian syahriahan terbukti menjadi wadah silaturahmi yang efektif bagi para kiai di 11 desa, bahkan mampu mengubah hubungan yang awalnya tidak saling kenal menjadi persaudaraan.

Ketua MUI Kecamatan Terpilih, KH. Iqbal Fauzi saat memberikan sambutan. Foto: Tim MUI Online

Selain itu, MUI Sukajaya juga akan fokus pada penyelesaian problem sosial keagamaan, khususnya di bidang munakahat (pernikahan).

“Beberapa kasus di Sukajaya yang pernah terjadi ialah permasalahan pernikahan, bahkan dulu sempat ada warga yang nikah beda agama, lalu pembimbingan bagi muallaf, hingga masalah pernikahan yang walinya tidak sah,” ungkapnya.

Untuk mengatasi hal ini, MUI akan bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Sukajaya dengan melibatkan forum amil se-Kecamatan Sukajaya untuk mengadakan pembinaan amil.

Tim Formatur MUSCAM MUI Kecamatan Sukajaya tengah bermusyawarah. Foto: Tim MUI Online

Kemudian berkaitan dengan Kantor Sekretariat MUI Sukajaya, Kiai Iqbal bersyukur karena lahan untuk pembangunan Kantor MUI sudah disiapkan di area yang juga direncanakan untuk pembangunan Polsek, Koramil, dan Masjid Besar.

Ia juga berharap para alumni PKU dapat merapat dan menjadi penerus kepemimpinan MUI Sukajaya. “Mereka itu seperti anak bagi saya. Saya ajak, ‘ayo kita bareng-bareng, aplikasikan ilmu yang didapat di MUI.’ Saya berharap alumni PKU suatu saat akan menjadi penerus MUI Sukajaya,” harapnya.

Di sisi lain, Camat Sukajaya, Dra. Rahmawati Aries, M.Si, menyampaikan harapannya kepada pengurus terpilih agar menjadi sosok yang visioner.

Tim Formatur MUSCAM MUI Kecamatan Sukajaya. Foto: Tim MUI Online

“Mudah-mudahan bisa terpilih kepengurusan yang orang-orangnya visioner, karena ke depannya tantangan kita itu semakin besar. Kita harapkan bisa sama-sama bergandengan tangan dengan pemerintah,” ujar Camat Rahmawati.

Menurutnya, kita semua tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, pemerintah membutuhkan ulama untuk mengayomi masyarakat. Selama ini, MUI Sukajaya selalu dilibatkan dalam kegiatan kecamatan, seperti pembinaan pegawai di bidang keagamaan dan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).

“Alhamdulillah selama saya di sini, permasalahan agama kondusif. Hal ini harus dipertahankan, kalau perlu ditingkatkan,” tutupnya.

Kontributor: Wawan Setiawan 
Editor: Faisal