Pembinaan MUI Gunung Putri: Ulama – Umaro Harus Harmonis ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak

Pembinaan MUI Gunung Putri: Ulama – Umaro Harus Harmonis ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak Foto bersama usai Pembinaan MUI Kecamatan dan Desa/Kelurahan se Gunung Putri. Foto: istimewa

MUI-BOGOR.ORG, GUNUNG PUTRI – Ulama dan Umaro kata Imam Ghozali seperti saudara kembar. Addinu Walmulku Tauamani. Keduanya harus berjalan seiring seirama, harmonis, seperti pepatah Sunda ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak, ini menggambarkan tentang kebersamaan yang punya daya dorong dan kekuatan besar untuk melakukan perubahan di dalam masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Ketua MUI Kabupaten Bogor Dr. KH. Agus Mulyana, MA., pada Pembinaan MUI Kecamatan dan Desa se Gunung Putri, bertempat di Masjid Jami Al Ikhlas Desa Karanggan, Selasa (25/6/2024).

Pengasuh Pesantren Algebra International Islamic Boarding School (IIBS) itu menambahkan, bahwa kehadiran ulama di masyarakat sangat dibutuhkan, karena itu peran ulama sebagai khodimul ummah harus sungguh-sungguh.

Di saat yang sama, Ketua MUI Kecamatan Gunung Putri KH. Uud Udromi mengatakan dalam sambutannya, melalui kegiatan ini para pengurus MUI Kecamatan dan Desa se Gunung Putri harus istiqomah dalam menjalani perannya.

“Semoga melalui pembinaan ini para pengurus MUI di tingkat kecamatan hingga desa se Gunung Putri istiqomah dalam menjalankan perintah Allah SWT sebagai khodimul ummah dan shodiqul hukumah”, ujar KH. Uud.

Ia berpesan kepada para pengurus MUI di Gunung Putri dalam menjalankan perannya di masyarakat agar hanya takut kepada Allah SWT.

“Dalam menjalankan peran kita sebagai ulama, satu-satunya yang harus kita takuti hanya Allah SWT, karena tantangan dan ujian menjadi ulama di masyarakat ini semakin berat, seperti persoalan furu’iyah tidak akan pernah selesai, ditambah lagi masalah muamalah juga hari ini masyarakat kita dihadapi kasus pinjol, judi online, dan lainnya, kita harus hadir untuk mereka memberikan penerangan agar jangan sampai terjerat, takutlah hanya kepada Allah SWT”, tegasnya.

Sementara itu, Camat Gunung Putri Kurnia Indra, S.STP., Mec.Dev., menyatakan, dalam menjalankan tugas di masyarakat tidak bisa berdiri sendiri tanpa ulama.

“Kami dalam menjalankan tugas sebagai pemerintah tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada ulama. Kalau kita menjauhi ulama, bahaya, daerah kita bisa goyah, masalah semakin besar. Maka bagi kami mahabbah ke kyai itu wajib. Beberapa masalah yang kita hadapi hari ini semakin kompleks, seperti tawuran, pinjol, judi online, dan sebagainya, kemana kita sebagai ulama dan umaro? Mudah-mudahan kita semakin peduli dalam menyelesaikan masalah di wilayah kita”, terangnya. (fw)