
Oleh: Dr. M. Taufik Hidayatullah, M.Si (Sekretaris Komisi Litbang MUI Kabupaten Bogor)
Pernahkah kita merasakan getaran di jiwa, seakan-akan ada kekuatan yang tak terukur yang mengalir melalui desiran hati? Itulah salah satu wujud keajaiban doa. Kondisi seperti itu besar kemungkinan terjadi dalam sujud yang penuh dengan kerendahan hati, disaat kita merasakan kedekatan yang tak terlukiskan dengan Sang Khalik. Allah SWT, hadir dalam setiap nafas yang kita hirup, mengajak kita untuk dekat dengan-Nya melalui panjatan doa penuh harap.
Doa sejatinya merupakan kekuatan yang mampu menembus hubungan antara langit dan bumi, antara Khalik dan makhluk-Nya. Seperti hembusan angin yang lembut mengusap wajah, doa membelai jiwa kita melalui sifat rahman dan rahim-Nya.
Dalam kerapuhan hati, saat terjadi kegundahan jiwa, atau ketika harapan menjadi suram, janganlah kemudian membuat kita berputus asa. Teruslah berdoa, sebab Allah SWT begitu dekat dengan mereka yang berdoa.
Mungkin terkadang permohonan kita terasa tak kunjung terkabulkan, namun dalam memanjatkan doa, kita menemukan kekuatan yang menggetarkan jiwa. Allah yang Maha Mendengar, menjanjikan kehadiran-Nya bagi mereka yang menjawab seruan-Nya.
Mungkin saja permintaan kita tertunda, karena Allah yang Maha Bijaksana sedang merencanakan sesuatu yang lebih baik untuk kita. Dia mengetahui apa yang terbaik untuk kita, bahkan ketika kita belum bisa melihat seperti apa wujud perkenan-Nya.
Ingatlah akan firman Allah, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka menjawab (seruan)Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka mendapat petunjuk,” (QS. Al-Baqarah: 186).
Doa memberikan ketenangan sekaligus keyakinan dalam menghadapi liku-liku hidup. Dalam saat-saat kesulitan, doa adalah oase yang menyejukkan hati dan fikiran. Ia membuka jendela di tengah kegelapan, membawa cahaya harapan di tengah keputusasaan. Dalam doa, kita menyerahkan segala beban kepada-Nya, serta memohon petunjuk-Nya. Ia adalah Khalik yang tak pernah lelah mendengarkan keluh kesah kita.
Di luar itu semua, berdoa bagi makhluk pada hakekatnya merupakan tanda kepatuhan kita sebagai hamba akan kehendak-Nya. Ia mengingatkan kita akan besarnya rasa ketergantungan kita pada-Nya, dan menyadari kekecilan kita betapa tidak akan dapat mencapai apa pun tanpa pertolongan-Nya.
Dalam setiap niat yang terlintas, dalam setiap kata yang terucap, dalam setiap laku yang terjadi, kita merasakan dekat dengan-Nya. Kita menyadari bahwa Dia adalah sumber segala kekuatan dan kebijaksanaan. Dalam doa, kita tidak hanya memohon, tetapi juga mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas segala karunia-Nya yang tak terhingga.
Saat kita menyerahkan segala kebutuhan kepada-Nya, kita mengambil satu langkah yang berani menuju kepada-Nya dengan keyakinan sambil penuh harap. Percayalah bahwa Allah SWT akan mengabulkan setiap doa yang kita panjatkan dengan tulus. Ia akan mendekat seribu langkah sebagai balasan dari satu langkah yang kita lakukan. Dengan demikian, kedekatan Allah kepada mereka yang berdoa adalah kedekatan yang istimewa.
Bagi kita yang merindukan kehadiran-Nya, jadikan doa sebagai penghubung jiwa yang menggetarkan dengan Sang Pencipta. Dalam setiap kesempatan doa, mari kita curahkan segala impian, harapan, dan kebutuhan kita.
Berpeganglah pada janji Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang akan pengabulanNya. Dalam gelapnya malam atau teriknya siang, dalam ringannya amal perbuatan dan beratnya beban kehidupan, mari kita dekat dengan Allah melalui kekuatan doa.
Rasakan getaran kehadiran-Nya yang tak terperikan, dan biarkan goresan harapan itu mengisi jiwa kita dengan kekuatan yang tak tergoyahkan. Hanya kepadaNya kita mohon petunjuk dan pertolongan. Aamiin.
Wallahu a’lam bi as-shawab