Tanda – Tanda Seseorang Mendapatkan Lailatul Qadar

Tanda – Tanda Seseorang Mendapatkan Lailatul Qadar

MUI-BOGOR.ORG – Penulis Tafsîr al-Mishbâh dan juga pendiri Pusat Studi Al Qur’an (PSQ) Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA menjelaskan bahwa Lailatul Qadar memiliki tiga makna. 

Pertama, malam yang mulia. Makna ini yang populer di kalangan umat Islam. Mengapa disebut mulia? Karena salah satunya adalah Al-Qur’an diturunkan oleh Allah bertepatan pada malam tersebut.

“Mulia karena Al-Qur’an turun pada malam itu,” ujarnya dalam Youtube Najwa Shihab, diakses mui-bogor.org,  Rabu (3/4/2024)

Prof. Dr. Quraish Shihab, MA., Pendiri Pusat Studi Al Qur’an (PSQ) dan Penulis Tafsir Al Mishbah. Foto: Screenshot Youtube Najwa Shihab

Kedua, malam yang sempit. Penulis Tafsir Al Mishbah ini menerangkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, banyak malaikat yang turun ke bumi sehingga bumi ini terasa sempit.

“Kenapa sempit? Karena waktu Lailatul Qadar itu banyak sekali malaikat turun ke bumi,” terang Prof. Quraish, sapaan akrabnya.

Dan ketiga, malam ketetapan. Di malam Lailatul Qadar ini Allah menetapkan sesuatu, boleh jadi untuk masyarakat yang lebih luas, seperti dengan turunnya Al Qur’an bagi umat manusia.

“Boleh jadi untuk orang per orang, siapapun yang bertemu dengan Lailatul Qadar hidupnya akan berubah. Jadi itu malam ketetapan,” jelasnya.  

Kemudian Prof. Quraish Shihab menjelaskan mengenai malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.

“Satu hal yang kita ingin garis bawahi, makna seribu bukan hanya dalam arti 83 tahun, namun seribu bulan ini untuk menggambarkan begitu banyak jumlahnya, tidak terjangkau,” terangnya.

Jadi, lanjutnya, kalau Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan artinya seseorang yang mendapatkan Lailatul Qadar, hidupnya di dunia ini dan di akhirat akan jauh lebih baik.

Mantan Menteri Agama ini ini kemudian menjelaskan tanda-tanda orang yang mendapatkan Lailatul Qadar berdasarkan ayat ke 4 surat al Qadr.  

“Mau tahu tandanya orang yang dapat Lailatul Qadar? Malaikat turun kepadanya,” ucap Prof Quraish.

Hal tersebut bermakna bahwa malaikat itu selalu menganjurkan kepada kebaikan, sehingga orang yang mendapatkan Lailatul Qadar, hidupnya akan selalu terdorong untuk selalu berbuat kebaikan. 

“Jadi kalau ada orang berkata saya ketemu dengan Lailatul Qadar tapi kalau jalan hidupnya masih gini-gini (kurang baik), bohong itu. (Seharusnya) dia selalu tertarik untuk kebaikan karena malaikat itu selalu mendorong terhadap kebaikan,” ungkapnya.

Tanda berikutnya berdasarkan ayat ke 5 surat Al Qadr, Prof. Quraish Shihab melanjutkan, dijelaskan bahwa seseorang yang mendapatkan Lailatul Qadar, hatinya akan senantiasa damai, tidak dendam, dan tidak dengki. 

“Semuanya selalu dilihatnya dengan penuh kedamaian. Paling tidak, kedamaian pasif. Damai itu ada damai aktif, ada damai pasif. Kalau saya memuji, itu damai aktif. Tapi kalau saya tidak mencela, itu damai pasif. Saya tidak mengambil hak orang, itu juga damai pasif,” tuturnya.

Lailatul Qadar hanya terjadi pada bulan Ramadhan, namun waktunya dirahasiakan.

“Tanggalnya nggak tahu kapan. Itu sebabnya dirahasiakan. Setiap saat kita siap untuk itu. Bukankah tujuan ayat ini (Al-Qadar) mendorong untuk beramal shaleh?” pungkas Prof. Quraish. (ed.fw)