Ciri-Ciri Orang Sukses Menjalani Puasa Ramadhan

Ciri-Ciri Orang Sukses Menjalani Puasa Ramadhan Ketua MUI Kabupaten Bogor Bidang Fatwa, KH. Ahmad Ibnu Athoillah.

MUI-BOGOR.ORG – Kesuksesan dalam menjalani ibadah puasa tidak hanya diukur dari menahan lapar dan dahaga, tetapi juga dari bagaimana seseorang mencapai tingkat ketakwaan yang lebih tinggi.

Hal itu disampaikan oleh Ketua MUI Kabupaten Bogor Bidang Fatwa, KH. Ahmad Ibnu Athoillah, dalam  channel Youtube MUI Kabupaten Bogor. Ia menegaskan bahwa puasa merupakan sarana pendidikan spiritual yang membantu manusia mengendalikan hawa nafsu dan menyeimbangkan antara aspek jasmani dan rohani.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Wafa Rumpin tersebut menjelaskan, bahwa dalam Al-Qur’an, perintah puasa menggunakan kata kutiba yang menunjukkan adanya unsur kesulitan dan perjuangan.

Hal ini mengindikasikan bahwa ibadah puasa merupakan sebuah bentuk pelatihan yang tidak disukai oleh nafsu, namun penting untuk membentuk karakter manusia yang lebih baik.

“Puasa mengajarkan manusia untuk tidak hanya berorientasi pada dunia fisik (alamul mulki), tetapi juga mengembangkan sisi spiritual (alamul malakut),” ujarnya.

Lebih jauh Kiai Atho menguraikan, dalam sebuah hadis qudsi, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa Allah SWT secara langsung yang akan membalas ibadah puasa, tanpa menyebut jumlah lipatan pahalanya.

“Ini menunjukkan bahwa puasa memiliki keutamaan yang luar biasa dibandingkan dengan ibadah lainnya. Bahkan di akhirat kelak, Allah telah menyediakan pintu khusus di surga bernama Babur Rayyan bagi orang-orang yang berpuasa dengan ikhlas,” terangnya.

Kiai Atho juga menekankan bahwa tujuan utama puasa adalah mencapai derajat takwa. Takwa bukan hanya diukur dari ibadah lahiriah, tetapi juga dari kebersihan hati dan kepatuhan kepada Allah dalam segala aspek kehidupan.

“Orang yang bertakwa akan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, baik dalam tindakan fisik seperti menjauhi perbuatan haram, maupun dalam aspek batin seperti menjaga keikhlasan, kesabaran, dan ketawakkalan,” bebernya.

Menurut Kiai Atho, ada lima ciri atau tanda seseorang telah sukses menjalani ibadah puasa Ramadhan dengan baik, yaitu:

Pertama, Konsisten dalam Beribadah. Salah satu tanda orang yang sukses berpuasa adalah mereka yang tetap melanjutkan ibadah setelah Ramadan, seperti menjalankan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.

Kedua, Rajin Bersedekah. Orang yang bertakwa senantiasa berderma, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Mereka menjadikan sedekah sebagai bagian dari wirid atau kebiasaan harian.

Ketiga, Mampu Mengendalikan Emosi. Keberhasilan puasa terlihat dari kemampuannya menahan amarah dan menjaga emosinya tetap stabil.

Keempat, Memaafkan Kesalahan Orang Lain. Orang yang sukses dalam madrasah Ramadhan memiliki hati yang lapang untuk memaafkan kesalahan sesama.

Kelima, Segera Bertaubat Jika Berbuat Salah. Kesalahan bisa terjadi, namun orang yang bertakwa akan segera menyadarinya dan kembali kepada Allah dengan penuh penyesalan.

Kiai Atho menutup tausiyahnya dengan harapan bahwa Ramadhan menjadi momentum pendidikan spiritual yang terus meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan umat Islam. Dengan menjalankan puasa secara sungguh-sungguh, diharapkan setiap muslim dapat menjadi pribadi yang lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.

“Semoga setiap Ramadhan yang kita jalani menjadi sarana pembelajaran untuk semakin dekat dengan Allah SWT, semakin bijak dalam bertindak, dan semakin takut kepada-Nya,” tutupnya. (ed.fw)

Sumber: Youtube MUI Kabupaten Bogor