MUI-BOGOR.ORG – Enam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan di Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Cibungbulang, Jonggol, Tenjolaya, Dramaga, Nanggung, dan Gunung Putri, secara konsisten melaksanakan pengajian syahriyahan dengan mengkaji berbagai kajian kitab turats atau kitab kuning. Syahriyahan tersebut juga menjadi momentum mempererat sinergitas antara ulama dan umaro dalam menjaga persatuan serta menyampaikan pesan-pesan keummatan.

Syahriyahan yang dilaksanakan di Masjid Nurul Falah, Cibatok, Kecamatan Cibungbulang, Minggu (3/11/2024), menjadi pertemuan ke-48 dari rangkaian pengajian yang diinisiasi oleh MUI Kecamatan Cibungbulang. “Selain mengkaji kitab kuning, kami selalu memperkuat kebersamaan, berusaha memberikan solusi, dan pemahaman yang tepat tentang berbagai ancaman yang dapat merusak tatanan sosial, seperti masalah judi online dan pinjaman online” ujar Ketua MUI Kecamatan Cibungbulang, Kiai Abdul Latif, kepada mui-bogor.org, Selasa (12/11/2024).

Ketua MUI Kecamatan Jonggol, Drs. KH. Jajang Ghozali, yang turut mengadakan pengajian syahriyahan pada Rabu (6/11/2024), menekankan pentingnya menjaga kondusifitas masyarakat selama masa Pilkada.

Pada momen lain, di Kecamatan Tenjolaya, pengajian yang sudah memasuki putaran ke-98 diadakan pada Jum’at (8/11/2024) di Masjid Jami Darul Hikmah Al Halim Desa Situdaun. Ketua MUI Kecamatan Tenjolaya, KH. Kholiludin, mengatakan bahwa syahriyahan kali ini mengupas Kitab Kifayatul Awwam dan Kitab I’anatuthalibin yang disampaikan oleh KH. Asep Bundanaezi dan KH. Aneng Anwar. “Pengajian ini merupakan upaya menjaga tradisi kajian kitab turats di tengah masyarakat, sekaligus menjadi momentum silaturahmi antara ulama dan umaro,” kata KH. Kholiludin.

Selanjutnya, syahriyahan juga digelar oleh MUI Kecamatan Dramaga di Masjid Nurul Huda Desa Purwasari pada Selasa (12/11/2024), di mana Ketua MUI Kecamatan Dramaga, KH. Endang Muhtadin, menuturkan bahwa pengajian bulanan ini menitikberatkan pada pentingnya sinergi ulama dan umaro. “Kami mengingatkan masyarakat pentingnya kebersamaan antara ulama dan pemerintah untuk kemajuan umat,” tuturnya.

Kemudian, Ketua MUI Kecamatan Nanggung, KH. Nurjaman, juga menyelenggarakan pengajian di Aula Kecamatan Nanggung pada hari yang sama. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara ulama dan umaro untuk menciptakan harmoni dan ketenangan di tengah masyarakat. Sementara dalam Pengajian Syahriyah MUI Kecamatan Gunung Putri, KH. Uud Udromi menuturkan, “Kami selalu berusaha menjaga kekompakan serta menekankan pentingnya silaturahmi antara ulama dan umaro agar dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” jelas KH. Uud. (fw)