MUI-BOGOR.ORG, CIBINONG – STAI Sirojul Falah Bogor bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor membuka kelas khusus Magister (S2) Pendidikan Agama Islam (PAI) khusus untuk alumni Pendidikan Kader Ulama (PKU).
Kelas khusus tersebut dibuka pada Penerimaan Mahasiswa Baru angkatan Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024.
Pendaftaran Mahasiswa Baru dimulai pada Januari – Februari 2024.
Biaya pendaftaran terjangkau hanya Rp. 500.000.
Sementara untuk biaya kuliahnya hanya Rp. 2.500.000/Semester.
Adapun perkuliahan dilaksanakan secara daring dan luring.
Persyaratan yang harus dipenuhi sebagai berikut:
- Fotocopy KTP.
- Fotocopy KK.
- Fotocopy Ijazah dan Transkrip S1 dua lembar dilegalisir.
- Pas foto 3×4 dan 4×6 masing-masing empat lembar.
Narahubung: 089611580649 (Irsyad). (ed.fw)
Download Flyer Penerimaan Mahasiswa Baru S2 PAI STAI Sirojul Falah Bogor
Konten Terkait
Hadirkan Filolog, MUI Bogor Gelar Konsinyering Penelitian Pesantren Tua
MUI Kabupaten Bogor menggelar kegiatan Konsinyering Penelitian Pesantren Tua dan Jaringan Keilmuan Ulama Bogor
Pesantren di Persimpangan Jalan: Menjaga Warisan atau Menjemput Perubahan? Ini Refleksi Para Alumni PKU
Pertemuan ini bukan sekadar temu kangen, ia menjelma menjadi ruang kontemplasi kolektif untuk membedah persoalan, mengurai sebab, dan merumuskan solusi atas krisis yang tengah mengintai dunia pesantren.
Sambut Haji Akbar 2025, MUI Keluarkan Taushiyah Idul Adha
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025, MUI Pusat mengeluarkan Taushiyah Idul Adha
Suara Kritis Alumni PKU Terhadap Isu yang Luput dari Kemenag
Tak sekadar temu kangen, forum ini menjelma menjadi ruang diskusi reflektif sekaligus diskusi kritis atas persoalan mendalam yang tengah membelit dunia pesantren di Kabupaten Bogor hari ini, yaitu menurunnya minat masyarakat terhadap pesantren.
Menakar Ulang Daya Tarik Pesantren, Alumni PKU Bogor Selatan Gelar Diskusi Reflektif
Silaturahmi kali ini bukan hanya sekadar momen untuk ‘ngopi’ dan ‘ngudud’ serta temu kangen saja, namun ada satu kegelisahan bersama yang menyatukan, yakni fenomena menurunnya minat masyarakat menyekolahkan anaknya ke pesantren, terutama terlihat dari penurunan pendaftar santri baru hingga 15–45 persen dalam tiga hingga empat tahun terakhir.